Showbiz

Film Raja Mop Angkat Komedi dan Budaya Papua

[ad_1]

JAKARTA – Film layar lebar Tanah Air kembali kedatangan film bergenre komedi. Kali ini sutadara Irham Acho Bahtiar yang menyuguhkan film yang mengusung kehidupan dan budaya tanah Papua, berjudul Raja Mop.

Kembali menggarap film bergenre komedi, karena Acho belum cukup puas dengan film sebelumnya yang juga mengangkat budaya Papua berjudul Epen Cupen The Movie. Pria kelahiran Papua ini ingin memberikan unsur komedi yang lebih fresh dan berbeda dengan yang lainnya.

“Setahun lalu ada Epen Cupen The Movie. Ketika pemutarannya, produser agak gambling komedian Papua bisa punya pengaruh di industri nasional. Ternyata punya daya tarik yang tinggi. Kita akhirnya PD komedian Papua memberikan warna baru di komedian Tanah Air,” ujar Acho saat ditemui di syukuran film Raja Mop di kawasan Jakarta Utara, Rabu 23 Maret 2016.

Pada film yang dibintangi oleh Stella Cornelia (eks JKT 48), David Nurbianto, Klemen Awi (Celo) dan beberapa cast asli Papua ini sebagai sutradara Acho ingin berikan keaslian komedi khas Papua. Karena film ini juga mengambil latar tempat sepenuhnya di Papua.

“Di film ini lah, saya menjawab kritikus dan media, yang mengatakan kita kembali ke orisinalitas komedi ala Papua, settingnya pun di Papua semua. Semoga Raja Mop ini bisa diterima. Kita yakin anak-anak di daerah punya potensi dibanding anak-anak kota,” tegas Acho.

Mendaulat pelaku Stand Up Comedy, David Nurbianto sebagai pemain utama, karena Acho menilai jika David bisa mewakili karakternya sebagai komedian dengan banyolan khas Betawi. Pada film Raja Mop ini ia menyuguhkan keresahan warga asli daerahnya yang tersingkir oleh warga asing.

“Saya pilih Stella, ingin punya karakter wanita Bandung yang Sunda. Kalau David yang unik, saya cari komedian Betawi susah sekali setelah master-master komedian Betawi hilang. Kita cari ternyata david yg cocok, ada benturan Betawi dan Papua ada kecocokan,” tambah Acho.

Film Raja Mop mengisahkan perjalanan Stella yang mencari anggrek cinta guna pengobatan mamanya yang sakit. Ia ditemani oleh Yul (Yulianus B. Amta) menelusuri kota-kota besar di Papua, yaitu Jayapura, Biak, dan Sorong Raja Ampat. Film ini akan mulai syuting pada 10 April sampai 30 April 2016.

[ad_2]

To Top