Fidget Spinner Berbahaya Buat Anak, Ini Penjelasannya
Bagi kamu para orangtua ingin membelikan mainan Fidget Spinner untuk buah hati anda yang kini sedang populer? Ada sebuh kelompok pemerhati para konsumen mengingatakan kepada para orang untuk berpikir dua kali ketika ingin membelikan mainan tersebut.
Saat menyampaikan laporannya tentang keselamatan untuk musim panas, ‘World Againts Toy Causing Harm’ atau yang biasa disingkat menjadi WATCH yang terletak di Boston, tepatnya pada hari Rabu mengatakan tentang Fidget Spinner yang sudah menjadi mainan yang di larang disejumlah sekolah.
Lantaran mainan tersebut kemungkinan bisa saja terpisah yang kemudian menjadi pecahan kecil. Pecahan-pecahan kecil inilah yang memicu bahaya tersedak. WATCH menyebutk kalau baru-baru ini beberapa anak di Texas dan Oregon terpaksa dilarikan ke rumah sakit lantaran tertelan potongan Fidget Spinner.
Bahkan presiden WATCH Joan Siff mengatakan mainan yang sangat populer belum menjamin sisi keamanannya. Selain itu kelompok tersebut juga mengatakan tentang bahaya kebakaran yang ditimbulkan akibat pemakaian baterai lithium pada ’hoverboards’, kemungkinan mengalami luka akibata benda tumpul dari mainan plastic yang dibuat berdasarkana dilm superhero.
Sementara itu, Fidget Spinner dibuat oleh Catherine Hettinger. Wanita asal Florida, Amerika Serikat tersebut mendaftarkan hak paten untuk mainan yang berhasil ia ciptakan tepatnya pada tahun 1997.
Namun di tahun 2005 masa berlaku hak paten tersebut sudah habis, dan dirinya tidak lagi memperpanjang lagi. Selama kekosongan inilah akhirnya sejumlah perusahaan mainan yang mengembangkan. Dan saat ini model serta jenis Fidget Spinner itu sendiri semakin banyak.
Bukan hanya memiliki bentuk dan pola menarik yang muncul ketika diputar, mainan inipun semakin disukai lantaran dipercaya bisa mengusir rasa jenuh bahkan dikatakan bisa mengurangi tingkat stress.
Sementara itu menurut Bender, perlu melakukan penelitian yang lebih detail lagi dan tentunya akan memakan waktu lama untuk mengetahui manfaat dari mainana tersebut di dunia medis. Namun ketika hasil penelitian tersebut selesai, bisa jadi tren mainan anak sudah berubah. Jika sang anak bersikeras ingin bermain Fidget Spinner, alangkah baiknya para orangtua selalu mengawasi mereka.