Jakarta – Facebook ingin memastikan konten yang dilihat penggunanya adalah asli dan berasal dari orang sungguhan, bukan bot atau orang lain yang berusaha menyembunyikan identitas mereka.
Pada 2018, Facebook mengklaim mulai memverifikasi identitas orang yang mengelola Halaman dengan audiens besar, dan sekarang perusahaan memperluas verifikasi ID ke beberapa profil dengan audiens besar di Amerika Serikat (AS).
Mengutip laman resmi Facebook, Jumat (29/5/2020), perusahaan bentukan Mark Zuckerberg ini akan memverifikasi identitas orang yang memiliki pola perilaku ‘tidak autentik’ di Facebook dan yang mulai menyebar dengan cepat di AS.
“Kami ingin orang merasa yakin bahwa mereka mengetahui siapa di balik konten yang mereka lihat di Facebook dan ini sangat penting ketika konten tersebut viral atau menjangkau banyak orang,” tulis Anita Joseph dan Michele Paselli selaku Product Manager Facebook.
Jika seseorang memilih untuk tidak memverifikasi identitas mereka atau ID yang diberikan tidak cocok dengan akun Facebook tertaut, distribusi postingan-an viral mereka akan berkurang sehingga lebih sedikit orang yang akan melihatnya.
Selain itu, jika orang yang mem-posting adalah admin Halaman, mereka harus memenuhi persyaratan Otorisasi Penerbitan Halaman dan tidak akan dapat mem-posting dari Halaman mereka sampai akun mereka diverifikasi.
ID akan disimpan dengan aman dan tidak bakal dibagikan pada profil orang tersebut. Kunjungi Pusat Bantuan untuk informasi lebih lanjut tentang hal ini.
Sebagai informasi, proses verifikasi tersebut adalah bagian dari upaya berkelanjutan Facebook untuk menciptakan akuntabilitas yang lebih besar dan meningkatkan pengalaman pengguna.