Empat Pemain Muda Yang Tampil Cemerlang di Awal Fase Grup Piala Dunia 2022
Piala Dunia 2022 memberikan kesempatan kepada pemain muda untuk unjuk gigi. Beberapa di antara mereka mampu tampil mengesankan ketika dipercaya turun ke lapangan.
Menurut pengamatan pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, para pemain muda ini terlihat percaya diri memperlihatkan skill yang dimiliki. Meski baru tampil pertama kali di turnamen terbesar dunia, mereka tak canggung bermain dengan para seniornya.
“Saya senang melihat pemain muda bermunculan. Meskipun sekilas yang saya amati. Sepertinya ini Piala Dunia pertama bagi mereka. Sepertinya kedepan akan bermain lebih bagus. Karena di pertandingan awal saja sudah kelihatan percaya dirinya,” kata pria yang kini menjabat sebagai Direktur Akademi Dewa United tersebut.
Kas Hartadi melihat pemain muda yang muncul tidak didominasi dari negara besar. Tapi juga ada tim underdog. Berikut para pemain muda yang cemerlang di awal fase grup Piala Dunia 2022.
Namanya mungkin belum terlalu familier di sepak bola dunia. Namun Kas Hartadi menyebutnya jadi pemain pertama yang terlihat punya potensi besar. Tak lain karena dia tampil dalam laga pembuka Piala Dunia 2022. Ketika negaranya, Ekuador menghadapi tuan rumah Qatar.
Jeremy Sarmiento baru berusia 20 tahun.
Dia tampil sebagai pengganti di laga pembuka Piala Dunia 2022. Meski hanya 22 menit di lapangan, Sarmiento beberapa kali memperlihatkan aksi individu memukau. Kecepatannya juga jadi salah satu kelebihannya. Yang menarik, bakat Sarmiento justru tidak diasah di Ekuador. Karena dia lahir di Spanyol dan besar di Inggris.
Sarmiento juga sempat membela Timnas Inggris U-16 hingga U-18. Setelah itu dia memutuskan membela negara asal orang tuanya, Ekuador. Saat ini, Sarmiento membela klub Inggris, Brighton Albion. Tapi sebelumnya dia pernah bergabung dengan tim besar Portugal, Benfica. Tapi di sana dia membela tim U-17 hingga U-19.
“Dia pemain bagus. Kelihatan bakatnya meski tidak bermain penuh di pertandingan pertama,” kata Kas Hartadi.
Gelandang yang satu ini diprediksi sebagai satu di antara pemain besar Spanyol. Usianya kini baru 19 tahun. Tapi, dia sudah dapat posisi inti di Spanyol. Pada pertandingan pertama Tim Matador, julukan Spanyol, Gavi ikut berkontribusi menghajar Kostarika 7-0. Dia mencetak satu gol.
Perannya di lini tengah Spanyol cukup sentral. Dia bertugas sebagai gelandang serang yang pergerakannya cukup liar. Bakatnya terasah sejak tahun lalu.
Gavi promosi ke tim senior Barcelona dan langsung jadi pemain inti sampai saat ini. Itu membuktikan jika dia punya bakat besar.
“Spanyol banyak pemain muda. Termasuk Gavi. Permainannya cukup dominan di tengah,” jelas Kas Hartadi.
Permainannya langsung menyatu karena terbantu banyaknya pemain Barcelona, seperti Sergio Busquets, Pedri, Ferran Torres dan Ansu Fati.
Gavi bakal semakin bersinar. Meski posturnya tidak terlalu tinggi, dia punya daya juang tinggi di lapangan. Sama seperti era dua legenda Barcelona dan Spanyol, Xavi Hernandes dan Andres Iniesta
Saka langsung mencetak dua gol pada laga pertama Piala Dunia 2022. Dia merobek gawang Iran. Saka langsung bersaing dalam daftar pemain tersubur.
Bermain di sektor sayap kanan, Saka sering merepotkan lawan dengan kecepatan dan kemampuannya. Dua gol ke gawang Iran itu juga berasal dari kelebihannya itu. Dia mengecoh beberapa pemain lawan sebelum merobek gawang Iran.
Usianya kini 21 tahun. Baik di klub maupun timnas Inggris, dia sedang on fire. Jika konsisten seperti lawan Iran, bukan tidak mungkin dia menggondol gelar top scorer.
Di klubnya, Arsenal, Saka jadi pilihan utama. Dia juga cukup produktif. Musim lalu dari 38 penampilan dia berhasil mencetak 11 gol. Sedangkan musim ini sudah mencatatkan 4 gol dari 14 laga.
Sosok yang satu ini diprediksi jadi ikon Jerman masa mendatang. Musiala baru 19 tahun. Namun, dia dipercaya tampil sebagai starter ketika Jerman menghadapi Jepang di pertandingan pertama. Timnya memang kalah, tapi permainan Musiala tergolong apik.
Sebagai gelandang serang, skill olah bolanya menonjol. Lawan selalu kesulitan mengambil bola dari kakinya. Sayang, dia tak bisa memaksimalkan dua peluang emas karena tembakannya tak menemui sasaran. Dia hanya kurang tenang ketika dapat peluang di depan gawang.
Tapi bagi pemain yang masih 19 tahun, Musiala terbilang percaya diri tampil di skuad utama Jerman. Maklum, dia dibesarkan di tim besar, Bayern Munich. Musim ini dia sedang on fire di Liga Jerman. Bersama dia mengoleksi 9 gol dari 14 laga. Tergolong subur untuk gelandang serang.