Masalah pertahanan Manchester United perlahan-lahan dibereskan Erik ten Hag dengan baik. Salah satu keputusan terbesar Ten Hag adalah menduetkan Raphael Varane dan Lisandro Martinez di jantung pertahanan Setan Merah.
MU diyakini telah kembali menemukan duet tangguh di lini pertahanan sejak terakhir kalinya memiliki Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic 10 tahun yang lalu. Kini MU memiliki duet Raphael Varane dan Lisandro Martinez yang solid mengawal pertahanan The Red Devils.
Louis van Gaal mungkin tidak akan setuju dengan pernyataan tersebut. Maklum mantan pelatih MU itu dulu pernah coba menduetkan Chris Smalling dan Daley Blind pada musim 2015/2016, setelah sempat lebih dulu menduetkan Phil Jones dan Daley Blind pada saat pramusim.
Namun, kalau diingat duet antara Chris Smalling dan Daley Blind tak bertahan lama. Daley Blind dilepas ke Ajax pada 2018 dan Smalling dipinjamkan ke AS Roma setahun berselang.
Kini Erik ten Hag yang juga berasal dari Belanda seperti halnya Louis van Gaal, juga menetapkan poros pertahanan yang lebih tangguh. Awalnya ia memprioritaskan Jurrien Timber hingga akhirnya Martinez yang menjadi pilihan bagi manajer MU itu.
Biaya transfer sebesar 55,3 juta pound untuk mendapatkan Lisandro Martinez tampak berlebihan saat itu. Namun, dengan performa yang telah diperlihatkannya sekarang, sepertinya ia layak memiliki nilai dua kali lipat ketika beduet bersama Raphael Varane di lini pertahanan MU.
Lisandro Martinez dan Raphael Varane merupakan dua pemain dari negara yang berbeda, Argentina dan Prancis. Sementara itu, sang manajer, Erik ten Hag, berasal dari Belanda. Meski ketiganya punya perbedaan kebangsaan, tetapi komunikasi tak menjadi kendala di MU.
Erik ten Hag berkomunikasi dengan Martinez menggunakan bahasa Inggris. Sementara di lapangan Martinez dan Varane berkomunikasi dan berkoordinasi dengan menggunakan bahasa Spanyol, di mana Varane sempat lama berkarier bersama Real Madrid.
Varane juga memiliki cukup banyak prestasi, tetapi masih bersemangat. MU beruntung, karena pemain asal Prancis itu telah memutuskan untuk mengakhiri karier internasionalnya pada usia 29 tahun.
“Bagi United, saya pikir itu kabar baik. Rapha sudah mendapatkan segalanya, baik di level klub maupun tim nasional. Sebuah penghormatan yang besar dan saya senang dia mengerahkan semua energi dan pengalamannya ke dalam tim ini,” ujar Erik ten Hag seperti dilansir dari Manchester Evening News.
“Saya hanya bisa mengungkapkan rasa hormat saya mendalam untuk kariernya sampai sekarang. Namun, masih banyak yang akan dihadapi. Ia ambisius, ingin menang di Manchester United,” lanjut manajer MU asal Belanda itu.
Raphael Varane pun merasa sangat senang berada di Old Trafford saat ini. Apalagi skuad The Red Devils tak membuatnya merasa kesulitan untuk beradaptasi di lapangan hijau.
Trofi juara pun menjadi sesuatu yang sangat diidamkan pemain asal Prancis ini bersama MU.
“Ada sesuatu yang sangat istimewa di sini, desas-desus yang nyata mengenai posisi dan emosi yang memuncak. Saya sangat gembira karena bisa menyatu dengan baik ke dalam tim ini dan hidup saya ada di sini,” ujar Varane.
“Merupakan nilai tambah yang besar untuk bisa memenangkan beberapa trofi dan mencoba menyebarkan ketenangan itu di antara tim, dengan kesadaran akan ada momen sulit yang harus diatasi, tidak panik, dan mengetahui bahwa peluang akan datang kepada kami,” lanjut pemain asal Prancis itu.
Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic juga mencapai status kelas dunia dengan meraih banyak gelar juara sebagai duet di lini pertahanan MU.
Keduanya memegang andil begitu besar untuk membawa MU tampil dalam tiga pertandingan final Liga Champions dalam empat tahun, dan empat kali masuk dalam tim terbaik Premier League.
Ferdinand adalah bek terbaik dunia antara 2006 hingga 2008, dan Vidic mendapatkan penghargaan Sir Matt Busby Player of the Year pada musim di mana Ferdinan mengalami masalah punggung yang membuatnya dengan mengalami penurunan secara bertahap.
Mampukah Raphael Varane dan Lisandro Martinez menjadi titisan Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic di lini pertahanan MU?