News

Digusur, Pemprov DKI Hilangkan Mata Pencaharian Warga Pasar Ikan

[ad_1]

JAKARTA – Pemerintah Propinsi (Pemprov) DKI Jakarta hari ini, Senin (11/4/2016) melakukan penertiban di kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara. Ribuan aparat gabungan dari TNI, Polri dan Satpol PP telah bersiaga untuk mengamankan jalannya penertiban kawasan yang dekat dengan Masjid Keramat Luar Batang.

Pengamat Sosial dari Universitas Ibnu Khaldun, Musni Umar menilai bahwa penertiban atau penggusuran yang dilakukan pemerintah sangat merugikan masyarakat di kawasan pemukiman Pasar Ikan. Pasalnya, sebagian besar masyarakat yang hidup di sana berprofesi sebagai nelayan dan menggantungkan hidupnya dengan laut.

“Dilihat dari aspek ekonomi, mereka itu kan nelayan. Banyak juga mereka buka usaha lain, ini sangat merugikan. Mereka digusur sementara tempat baru belum ada, usaha apa yang mereka ingin lakukan seperti di tempat lama,” ujar Musni saat dihubungi Okezone, Senin (11/4/2016).

(Baca juga: Hendak Digusur, Warga Blokade Pintu Masuk Pasar Ikan)

Musni sangat menyayangkan lokasi pemindahan yang diberikan pemprov DKI Jakarta yakni Rusunawa Marunda, Jakarta Utara dan Rusunawa Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur. Menurut Musni, untuk lokasi Rusunawa di Rawa Bebek amatlah jauh dari laut sehingga menyulitkan mereka untuk mencari usaha lain.

“Mereka tidak bisa memancing di laut, mencari ikan. Ini sangat problem bagi mereka,” lanjut Musni.

Menurut dia, seharusnya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mencarikan tempat relokasi yang kondisinya sama dengan tempat lama mereka yakni di pinggir laut.

“Mereka kan dari pinggir pantai, sekarang dijauhkan ke arah yang jauh dari pantai. Padahal budaya mereka kan nelayan dekat laut. Ini sangat menyengsarakan mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan baru mereka. Kehidupan ekonomi mereka pun jadi terganggu,” pungkas Musni.

[ad_2]

To Top