News

Diduga Memeras, Polisi Indonesia Ditangkap Keamanan Malaysia

[ad_1]

PEKANBARU – Bripka RK ditangkap pihak Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM). Diduga oknum Polisi Air Polda Riau ini melakukan pemerasan terhadap nelayan negara tetangga.

Dugaan itu dikuatkan dengan ditemukannya uang senilai 10.000 ringgit dari tangan Bripka RK. Uang itu diduga dari nelayan Malaysia yang disebut-sebut melakukan illegal fishing di perbatasan Malaysia-Indonesia.

Kapolda Riau, Brigjen Supriyanto mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan kebenaran dugaan tersebut.  Pasalnya, Bripka RK masih ditangani oleh APMM atau lebih dikenal dengan pihak keamanan pantai Malaysia.

“Terkait dugaan pemerasan, kami belum bisa menyimpulkan hal itu karena yang melakukan pemeriksaan adalah APMM,” ucap Kapolda,  Minggu (1/5/2016).

Pihaknya baru akan mengetahui secara keseluruhan peristiwa setelah anggota polisi tersebut diserahkan ke Polda Riau. “Kita belum bisa melakukan pemeriksaan terhadap anggota karena sedang ditangani APMM termasuk uang 10.000 ringgit tersebut,” ucapnya.

(Baca juga: Polisi Indonesia Ditangkap Pihak Keamanan Malaysia)

Krologis penangkapan itu bermula saat sejumlah anggota Polisi Air melakukan patroli Selat Malaka yang lokasinya berbatasan dengan Malaysia. Kemudian Bripka RK berinisiatif ingin patroli dengan nelayan yang kebetulan ada di lokasi.

Bersama tiga nelayan, Bripka RK berpatroli untuk mengecek ada atau tidaknya aktivitas pencurian ikan dan penyelundupan di daerah perbatasan. Tak disangka, ternyata kapal mereka sudah melintasi wilayah Malaysia.

Hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan mengapa Bripka RK bisa patroli sendiri dan membawa warga sipil. “Kasusnya masih kita selidiki dulu,” ucap Kapolda Riau. (day)

[ad_2]

To Top