David Beckham Ternyata Sempat Berusaha Mencegah Manchester United Melego Jaap Stam ke Lazio
Eks bek timnas Belanda Jaap Stam mengungkapkan bahwa David Beckham sempat berusaha mencegah Manchester United melegonya ke Lazio.
Stam merupakan salah satu defender terbaik dalam sejarah sepak bola Belanda. Ia direkrut oleh Man United pada tahun 1998.
Stam meraih sukses bersama Setan Merah. Ia membantu MU meraih tiga gelar juara Premier League, plus trofi Liga Champions dan Piala Interkontinental.
Akan tetapi Sir Alex Ferguson kemudian secara mengejutkan menjualnya ke Lazio pada tahun 2001. Hal tersebut tak lepas dari isi autobiografinya yang dimuat Daily Mirror.
Transfer Jaap Stam ke Lazio itu ternyata ditentang oleh skuat Manchester United. Hal tersebut diungkapkan oleh Stam sendiri.
Stam mengetahui hal tersebut setelah ditelepon oleh David Beckham. Sayangnya, karena Sir Alex Ferguson sudah membulatkan tekad untuk menjualnya, maka pria plontos itu pun tak bisa berbuat apa pun untuk bertahan di Old Trafford.
“Tepat setelah saya tiba di Roma, saya mendapat telepon dari David Beckham. Skuat United telah membicarakan hal itu, dan ia menyatakan perasaan umum di antara mereka bahwa saya harus tinggal,” katanya kepada FourFourTwo.
“Kepergian saya adalah pukulan besar bagi semua orang, karena tidak ada yang mengira itu akan terjadi. Senang mendengar itu darinya, dan itu menunjukkan betapa dekatnya kami sebagai sebuah kelompok,” ucapnya.
“Itu membuat saya sulit untuk pergi. Akan tetapi mengingat situasinya pada saat itu, saya merasa lebih baik bagi saya untuk pergi,” ujar Stam.
Jaap Stam mengaku ia sempat stres. Situasi itu ia alami kala Daily Mirror membeli hak penerbitan autobiografinya.
Ia paham bahwa surat kabar bisa membuat judul yang mungkin akan membuat pihak klub merasa terganggu. Dan ternyata hal itu memang menjadi kenyataan.
“Ketika sebuah surat kabar membeli hak untuk menerbitkan ekstrak dari sebuah buku, mereka bisa menciptakan berita utama mereka sendiri – dan itulah yang membuat saya terganggu,” keluh Stam.
“Itu membuat saya terjaga di malam hari, karena saya bertanya-tanya apa yang akan ada di koran pada hari berikutnya. Awalnya, Ferguson mengatakan kepada saya untuk tidak khawatir tentang hal itu, tetapi pada hari Rabu – pagi hari pada hari pertandingan – saya diberitahu bahwa saya harus melapor untuk pembicaraan dengannya hari berikutnya, karena ia tidak senang tentang hal itu.”