Cuma Pesawat Hercules Yang Bisa Mendarat Ke Palu

Jakarta, Liputan7up.com – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto memperkirakan Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu baru dapat beroperasi kembali ke Sabtu (29/9) pukul 10.00 WIB. Akan tetapi cuma pesawat Hercules yang dapat datang, karena landasan picu tinggal selama 2.000 mtr..

“Dari 2.500 mtr. panjang landasan picu, 500 mtr. rusak karena gempa,” kata Wiranto dalam jumpa wartawan di Jakarta, Sabtu (29/9) dini hari.

Keadaan tersebut diperparah dengan alat navigasi yang rusak, sehingga tidak sangat mungkin buat pesawat apa pun untuk datang di Palu, Sulawesi Tengah.

Pada Sabtu dini hari ini, kata Wiranto, pasukan TNI dan SAR sedang membawa alat navigasi dari Makassar. Mereka diperkirakan datang di Palu, pada Sabtu pagi ini pukul 07.00 WIB.

“Alat navigasi akan dibawa saat pagi ini. Menjadi pukul 10.00 (WITA) bisa didarati oleh pesawat Hercules,” tutur dia.

Dengan panjang 2.000 mtr., kata Wiranto, Bandara Palu susah didarati pesawat jet memiliki ukuran besar seperti Boeing 747 dan sejenisnya. Akan tetapi, Wiranto masih menanti hasil kontrol yang lebih mendalam pada Sabtu ini.

“Butuh penelusuran besok,” katanya.

Kehadiran Bandara Sis Al Jufri jadi begitu penting karena jadi fasilitas konektivitas untuk terima bala pertolongan dari beberapa daerah Indonesia. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) awal mulanya tutup operasional Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie, Palu, Sulawesi Tengah, karena terdampak gempa.

Pemerintah pusat telah mempersiapkan pesawat Hercules dari TNI yang berisi pertolongan obat-obatan, tenda, makanan inti, baju dan juga tenaga relawan untuk bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Waktu ini, kata Wiranto, sambungan komunikasi ke tempat bencana di Donggala dan Palu masih terputus. Pemerintah sedang mempersiapkan telephone satelit untuk sesaat waktu supaya mempermudah proses pengaturan perlakuan bencana.

Oleh karena komunikasi yang masih terputus, kata Wiranto, pemerintah pusat belumlah dapat pastikan berapakah warga yang jadi korban dari gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

“Komunikasi masih terputus dari daerah. Seluler sedang berupaya kita pulihkan. Tetapi kita sediakan satelit,” tutur dia.

Awal mulanya pada Jumat (28/9) petang, tsunami berlangsung di Palu dan Donggala sesudah gempa bumi berkekuatan 7,4 SR. BMKG mengaktivasi peringatan dini tsunami dengan status siaga, dengan tinggi kekuatan tsunami 0,5 sampai 3 mtr. di pantai Donggala sisi barat.

Lalu peringatan dini tsunami dengan status siaga dengan tinggi kekuatan tsunami kurang dari 0,5 mtr. di pantai Donggala sisi utara, Mamuju sisi utara dan Kota Palu sisi barat. BMKG akhiri peringatan dini tsunami semenjak pukul 18.36 WIB.

Exit mobile version