News

Cak Imin Ceritakan Sejarah Demokrasi Indonesia di Depan Parpol se-Asia

[ad_1]

JAKARTA -Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berpidato tentang demokrasi Indonesia di depan pimpinan partai politik se-Asia di acara International Clonference of Asian Political PartIes (ICAPP).

Menurutnya, demokratisasi di Indonesia berawal dari tumbangnya rezim Soeharto. “Rakyat Indonesia begitu senang. Perjuangan demokrasi dan reformasi menghasilkan menjamurnya partai politik. Bahkan, partai dapat didirikan oleh orang dengan kelompoknya,” katanya, Sabtu (23/4/2016).

Seiring berjalannya waktu, kata dia, puluhan parpol yang berdiri di era reformasi tersebut mengalami seleksi alam. Baik melalui Pemilu maupun dukungan langsung dari masyarakat untuk menjadi anggota.

“Pemilu kemudian menyisahkan 10 partai yang ada di parlemen saat ini. Namun, demokrasi memiliki dampak positif dan negatif,” katanya.

(Baca Juga: Megawati ‘Curhat’ soal PDIP di Depan Parpol se-Asia)

Namun sisi positifnya masyarakat dapat menentukan sendiri siapa yang dinilai memiliki kemampuan memimpin mereka. Apakah mereka tokoh di pusat mau pun daerah.

“Contoh nyatanya adalah Presiden Jokowi, karena dicintai rakyat, ia berhasil menjadi wali kota, guburnur dan presiden dalam waktu singkat,”sambungnya.

Sementara sisi negatifnya, kata dia, proses demokratisasi yang baru berjalan menghasilkan kematangan sekaligus kebebasan yang kebablasan.

“Akan tetapi partai politik sebagai katalisator rekrutment legislatif semakin menguat dan semakin dewasa sehingga secara bertahap partai politik menjadi pilihan rakyat untuk menyampaikan aspirasi,” katanya.

Dia mencatat tiga solusi untuk mengatasi uforia berlebihan. Pertama, Undang-Undang harus dipertegas. Kedua, penguatan partai politik sebagai sumber rekrutman legislatif. Ketiga, media massa yang kuat.

“Ketiga poin tersebut dapat menambah kematangan demokrasi jika dijalankan dengan kesungguhan,” tutupnya.

[ad_2]

To Top