Bisnis

BTN Gaet Angkasa Pura Support untuk Dorong Kredit dan DPK

BTN Gaet Angkasa Pura Support untuk Dorong Kredit dan DPK

liputan7up – PT Bank Tabungan Negara Tbk, menggandeng PT Angkasa Pura Dukungan atau PT APS, anak perusahaan dari PT Angkasa Pura I, untuk penyediaan layanan serta service perbankan. Kerja sama ini dikerjakan untuk memupuk Dana Pihak Ke-3 atau DPK, dan credit. Terpenting, Credit Pemilikan Rumah atau KPR.

Direktur BTN, Budi Satria mengungkapkan, saat kurun waktu lima tahun paling akhir, BTN sudah aktif merajut kerja sama juga dengan beberapa ratus lebih lembaga, baik perusahaan swasta ataupun BUMN. Hal tersebut dikatakannya selesai di tandatangani Nota Kesepakatan pada BTN serta PT Angkasa Pura Dukungan, Senin tempo hari.

“Kerja sama strategis selalu kami naikkan ke semua lembaga, khususnya BUMN menjadi bentuk kolaborasi BUMN serta memudahkan sarana KPR buat karyawan BUMN, untuk menyukseskan Program Sejuta Rumah,” kata Budi diambil dari info resminya, Selasa 2 April 2019.

Dalam kerja sama itu, BTN akan memberi sarana perbankan, salah satunya pengendalian operasional keuangan baik berbentuk giro serta deposito ataupun sarana Program Peningkatan Operasional (PPO). Lalu credit atau pembiayaan Program Sejuta Rumah, utang tunai, payroll, serta lain sebagainya.

“Kami mengincar kekuatan penyaluran KPR buat karyawan PT APS yang sampai lebih dari 13 ribu orang, kekuatan nilai KPR-nya kira-kira sampai 581 miliar rupiah, baik KPR subsidi ataupun non subsidi,” kata Budi.

Selain itu, untuk kekuatan perkembangan DPK, BTN mengharap bisa kantongi DPK dari tabungan seputar Rp5 miliar dengan prediksi jumlahnya rekening sekitar 2.600 account. Budi pula memberikan, kekuatan giro dari payroll karyawan PT APS yang dapat terkumpul seputar Rp10 miliar.

“Kerja sama ini diinginkan bisa memberi akses pembiayaan yang lebih gampang buat beberapa karyawan APS, terpenting untuk mempunyai rumah, sebab kami menyiapkan promo khusus buat beberapa pihak yang bekerja bersama dengan kami,” kata Budi.

Ikatan kerja sama juga dengan beberapa lembaga adalah sisi dari taktik BTN untuk mengalirkan pembiayaan ke penduduk. Tahun ini, BTN membidik credit bisa tumbuh diatas 13 % dibanding 2018 lalu. Angka yang dibanderol BTN, masuk dalam rentang tujuan perbankan nasional yang dicatat Otoritas Layanan Keuangan (OJK), yakni sebesar 12-14 %.

“Kami menempatkan tujuan itu dengan lihat ketidakpastian ekonomi global masih tetap berjalan serta punya potensi berefek pada likuiditas di negeri, hingga tujuan itu kami kira sesuai kenyataan, penambahan credit akan kami pusatkan pada credit perumahan yang disebut core usaha BTN,” kata Budi.

Pada dua bulan pertama 2019, BTN memulai dengan kapasitas yang positif. Credit Bank yang berkode saham BBTN ini sampai Rp237,9 triliun atau tumbuh 20,53 % dibanding periode Februari 2018. Kontributor penting dari perolehan itu ialah dari fragmen KPR subsidi.

Menjadi penguasa pasar KPR Subsidi, BTN sukses mencatat perkembangan KPR subsidi sebesar 28,6 % yoy. Aspek lainnya yang penting ialah realisasi KPR, saat BTN mengadakan Indonesia Property Expo pada Februari lalu serta optimalisasi pemasaran produk KPR anyar yang mengarah milenial seperti KPR Gaesss serta KPR Hits.

Akhirnya perolehan perkembangan credit BTN tambah tinggi dibanding rata-rata industri. Berdasar pada data Uang Tersebar yang launching Bank Indonesia, credit perbankan tumbuh di rata-rata 12 % (yoy), sementara credit properti tumbuh seputar 17,9 % (yoy) didorong credit konstruksi serta KPR/KPA yang bertambah seputar 13,7 % (yoy), sedangkan credit real estate melambat, jadi cuma 10,9 % (yoy).

“Persaingan dalam fragmen KPR dengan perbankan lain memang ketat, karenanya kami bukan sekedar tawarkan suku bunga credit yang dapat dijangkau, tapi pula akses KPR serta feature KPR yang mengincar fragmen khusus, dari mulai milenial, pekerja non resmi, ataupun pegawai negeri sipil dan sarana mengajukan KPR online yang mudah dan cepat, ” kata Budi.

Dengan memperkaya macam produk dan kerja sama, BTN mengincar tujuan yang berkaitan untuk menyukseskan program sejuta rumah, yakni sebesar 800 ribu unit. Angka itu tambah tinggi dibanding perolehan program sejuta rumah tahun 2018 lalu yang sampai 757.159 unit.

“Kami optimis tujuan itu bisa kami raih sebab Pemerintah khususnya Kementerian PUPR begitu serius dalam program itu, lebih dengan dibentuknya BP Tapera, BTN siap tangkap kesempatan kerja sama serta mendukung program yang akan dikeluarkan BP Tapera ke depan,” kata Budi.

To Top