BMKG telah Mencabut Peringatan Tsunami, Warga Masih Berjaga-jaga

Jakarta, Liputan7up.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika telah mencabut peringatan dini tsunami usai gempa berkekuatan 7 skala richter mengguncang Nusa Tenggara Barat, Minggu (5/8). Namun warga NTB masih tetap waspada.

“Kami masih was-was. Kami masih nunggu di sini sekitar setengah jam sampai satu jam. Masih was-was,” kata Yaumul kepada Liputan7up.com

Saat ini Yaumul dan warga lainnya sudah berada di dataran tinggi Narmada. Menurutnya, kawasan tersebut merupakan tempat yang aman untuk menyelamatkan diri dari tsunami.

BMKG sebelumnya menetapkan peringatan dini tsunami tak lama setelah gempa 7 skala richter mengguncang Nusa Tenggara Barat, namun kini peringatan itu sudah dicabut.

Gempa di NTB malam ini sempat membuat suasana di Mataram mencekam.

Jalan-jalan dan perumahan mendadak gelap gulit akibat aliran listrik padam. Warga berhamburan keluar untuk menyelematkan diri. Mereka menuju pusat kota Mataram, sebagian ada yang menuju dataran tinggi.

“Ini (suasana) kacau gara-gara ada info tsunami mau naik. Katanya di Pantai Ampenan, info dapat dari temen air laut naik. Sekarang ini orang panik ngungsi ke bukit,” kata Ozi salah satu warga Mataram, Lombok kepada CNNIndonesia.com, Minggu (5/8).

Ozi saat gempa terjadi tengah berada di kantor dan langsung ke luar. Ozi bersama rekan-rekannya lantas menuju Jalan Bung Karno, Mataram, menunggu situasi aman.

Menurut Ozi, salah satu temannya telah berada di wilayah perbukitan di daerah Gunung Sari, Lombok Barat. Ozi mengatakan berdasarkan pengakuan rekannya itu, jalan menuju bukit macet total.

“Di jalan mau ke bukit, ada namanya Gunung Sari, itu macet. Teman saya sudah sampai bukit,” ujarnya.

Belum diketahui jumlah korban akibat gempa ini. Pemerintah belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait jumlah korban maupun kerusakan akibat gempa ini.

Exit mobile version