Audrey Nuna adalah penyanyi, rapper, dan penulis lagu asal Amerika Serikat yang berkebangsaan Korea-Amerika. Ia lahir dengan nama Audrey Chu pada 2 April 1999 di Manalapan, New Jersey. Nama panggung “Nuna” mengandung unsur budaya Korea — di mana “nuna” adalah sebutan yang digunakan oleh anak laki-laki untuk menyapa saudara perempuan mereka — yang mencerminkan identitas kulturalnya.
Awal Karier dan Perjalanan Musik
Dari Cover Instagram ke Rekaman Profesional
Sejak remaja, Audrey mulai mengunggah cover lagu-lagu populer ke Instagram. Aktivitas ini menarik perhatian produser Anwar Sawyer, yang kemudian menjadi mentor dan manajernya. Saat kuliah di Clive Davis Institute, New York University, Audrey sempat menggabungkan studi dengan rekaman musik. Namun ia akhirnya memutuskan untuk fokus penuh pada karier musik.
Masuk ke Dunia Musik Komersial
Pada tahun 2018, Audrey merilis lagu-lagu independen yang mencerminkan gaya campuran antara pop, R&B, dan hip hop. Kemudian pada 2019, ia menandatangani kontrak dengan label besar Arista Records dan merilis single seperti “Time”, “Paper”, serta kolaborasi bersama Jack Harlow berjudul “Comic Sans”. Seiring berjalannya waktu, ia mengubah nama panggung dari Audrey menjadi Audrey Nuna, memperkuat identitas dirinya sebagai artis Korea-Amerika.
Gaya Musik dan Eksperimen Kreatif
Audrey Nuna dikenal dengan pendekatannya yang eksperimental dalam bermusik:
-
Genre Hybrid
Ia tidak terpaku satu genre. Karya-karyanya menggabungkan unsur R&B, pop, trap, dan rap dalam satu rangkaian musik yang cair. -
Keterkaitan Visual dan Narasi
Bagi Audrey, musik bukan hanya soal suara. Dia membangun dunia visual, cerita, dan karakter yang menjadi bagian integral dari proyek musiknya. -
Proses Kreatif yang Fleksibel
Dia sering mengeksplorasi ide-ide spontan, mencari kejutan musikal, dan berpindah dari satu area kreatif ke area lain agar tetap terhubung dengan inspirasi.
Proyek Terbaru secara Ringkas
Berikut beberapa pencapaian dan proyek paling mutakhir yang memperkuat posisi Audrey Nuna sebagai artis global:
-
Album “Trench” (2024)
Album ini melanjutkan perjalanan musikalnya dengan tema yang lebih matang dan persona artistik yang semakin kuat. -
Keterlibatan dalam “KPop Demon Hunters”
Audrey menjadi suara vokal dari karakter Mira dalam film animasi musik ini. Ia menyanyikan beberapa lagu soundtrack, di antaranya “Golden”, “How It’s Done”, dan “Takedown”. -
Keberhasilan “Golden”
Lagu ini menjadi hits yang mendunia, menduduki posisi atas tangga musik internasional dan menarik perhatian publik global. -
Penampilan di Panggung Global
Saat promosi film tersebut dan konser lintas negara, Audrey menyadari betapa luas pengaruh proyek ini ketika di Korea, seorang lansia memainkan lagu “Golden” secara spontan di jalanan—menunjukkan bahwa musiknya sudah diterima lintas generasi.
Mengapa Audrey Nuna Menarik Diperhatikan
-
Jembatan Budaya
Sebagai seniman Korea-Amerika, ia mampu menjembatani dua budaya melalui musik dan identitas visualnya. -
Inovatif dan Tidak Konvensional
Pendekatannya yang eksperimental dalam produksi, lirik, dan visual membedakannya dari banyak artis kontemporer. -
Proyek Multimedia
Dia tidak hanya berkarya dalam musik biasa, tetapi juga berkontribusi dalam film animasi dan dunia hiburan interdisipliner. -
Pertumbuhan Artistik Konsisten
Setiap era karya Audrey menunjukkan perkembangan: dari single independen ke proyek label besar, hingga ke album penuh dan kolaborasi internasional besar.
Kesimpulan
Audrey Nuna — dari Audrey Chu kecil di New Jersey hingga menjadi suara Mira dari KPop Demon Hunters — adalah contoh perjalanan artis modern yang melampaui batas genre dan budaya. Dia tidak hanya seorang penyanyi atau rapper, melainkan pembangun dunia kreatif di mana musik, cerita, dan visual saling mendukung. Bagi siapa pun yang ingin memahami tren musik masa kini, mengenal Audrey Nuna adalah langkah awal yang menarik dan relevan.