Bisnis

BI Memastikan Rupiah Stabil Meski Dolar Sedang Menguat

BI Memastikan Rupiah Stabil Meski Dolar Sedang Menguat

liputan7up – Bank Indonesia pastikan, nilai ganti rupiah pada dolar Amerika Serikat, masih konstan walau gerakan dolar sekarang ini tengah alami penguatan pada mata uang negara anggota G10 serta emerging country pada umumnya.

Di pasar spor, rupiah sekarang ini diperjualbelikan di posisi Rp14.140 per dolar AS, melemah 0,04 dibandingkan pembukaan perdagangan ini hari yang dibanderol diposisi Rp14.135.

Selain itu, berdasar pada kurs rujukan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pada Jumat 12 April 2019, dibanderol di posisi Rp14.153 per dolar AS.

Direktur Eksekutif Departemen Pengendalian Moneter BI, Nanang Hendarsah menjelaskan, kuatnya dolar sekarang ini dikuasai panjangnya ketidakpastian Brexit, sesudah Uni Eropa menyetujui memperpanjang deadline Brexit sampai 31 Oktober 2019, hingga menyebabkan kembali melemahnya nilai ganti euro.

“Penguatan dolar pun didukung oleh naiknya kembali yield US Treasury bond menanggapi launching data indek harga produsen AS Maret, yang bertambah ke level paling tinggi saat lima bulan paling akhir serta klaim tunjangan pengangguran yang turun ke level paling rendah semenjak 1969, hingga menurunkan kecemasan kekuatan perlambatan ekonomi AS,” katanya melalui pesan singkat, Jumat, 12 April 2019.

Untuk mengantisiapsi hal tersebut, ia menyatakan, Bank Indonesia ada di pasar untuk pastikan tersedianya likuiditas DNDF serta lakukan intervensi di pasar spot dalam jumlahnya yang begitu terarah.

Selain itu, BI pun masih siaga untuk pastikan konsistensi pasar Surat Bernilai Negara (SBN), khususnya jika berlangsung arus modal keluar yang bisa menyebabkan pelemahan rupiah.

“Kemampuan BI untuk beli SBN di pasar sekunder besar sekali, tetapi jika masuk pasar masih dikerjakan dengan masih mengawasi price discovery yang efektif serta daya saing imbal hasil SBN, supaya masih menarik buat arus modal masuk,” katanya.

Bank Indonesia pun ditegaskannya, masih pastikan likuiditas Rupiah yang cukuplah di pasar melalui operasi moneter ekspansi, yakni lelang Term Repo serta Forex Swap.

Lelang kedua instrumen itu, telah terencana dalam enam bulan ke depan, hingga perbankan mempunyai kepastian untuk terhubung likuiditas ke bank sentra jika dibutuhkan dengan memerhatikan proyeksi likuiditas bank.

“Dalam lelang instrumen, ekspansi Term Repo bank mesti menyerahkan jaminan, termasuk juga SBN serta SBI, serta pada lelang forex swap bank mesti menyerahkan jaminan berbentuk devisa,” ungkap ia.

To Top