Bengkulu Siapkan Hewan Predator Nyamuk DBD

[ad_1]

BENGKULU – Pemerintah Kota Bengkulu menyiapkan hewan predator nyamuk Aedes Aegypti demi mencegah penularan wabah Demam Berdarah Dengue (DBD).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Herwan Antoni di Bengkulu, mengatakan, ada dua pilihan hewan predator yang akan dibagikan ke masyarakat.

“Yang pertama ikan cupang atau dengan nama latin ikan betta,” katanya, Kamis (14/4/2016).

Ikan tersebut merupakan predator alami yang memangsa jentik nyamuk. Pemeliharaan ikan tersebut juga tidak sulit karena bisa dipelihara di dalam tempat penyimpanan air.

“Kita melihat ini cukup efektif dan masyarakat tidak perlu repot memberi makan atau memeliharanya, cukup dilepaskan di dalam bak penampungan air,” katanya.

Selain itu, pilihan kedua hewan predator nyamuk penular DBD, yakni berupa nyamuk predator. Namun, untuk predator jenis ini masih harus diteliti lebih lanjut, apakah ada efek negatif dengan melepaskan nyamuk tersebut di Kota Bengkulu.

“Teknologi itu sedang dikembangkan Batan, kita akan bekerja sama dengan mereka jika menyiapkan program nyamuk predator,” katanya.

Pemerintah Kota Bengkulu serius menekan angka DBD, setelah Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD yang terjadi pada triwulan pertama 2016.

Herwan Antoni mengatakan, KLB DBD menjadikan pengalaman penting bagi Bengkulu agar selalu waspada terhadap wabah yang ditularkan nyamuk tersebut.

“Selain nyamuk predator kita juga membentuk satuan tugas juru pemantau jentik nyamuk, hasil pantauan mereka dapat dimanfaatkan untuk memetakan daerah rawan,” ujarnya.

[ad_2]

Exit mobile version