News

Benarkah Mualaf di Ceramah Zakir Naik Hanya Sebuah Rekayasa?

Ulama kesohor asal India Dr Zakir Naik sudah meninggalkan Indonesia. Namun apa yang dilakukannya di Tanah Air terus melahirkan jadi perbincangan.

Yang terhangat adalah, Zakir Naik berhasil menjadikan empat peserta yang bertanya menganut Islam saat ia menggelar dakwah di Bandung. Bahkan dua wanita yang menyatakan kebenaran Islam menangis saat bersyahadat.

Seolah tak percaya dengan peristiwa itu, segelintir netizen menuding bahwa pengakuan Islam dari peserta sudah diatur oleh panitia dan menyebut sebagai rekayasa syahadat.

Sebuah screenshoot pernyataan itu sempat heboh di sosial media.

“Jadi ingat aksi sulap sama Hipnotis yang penontonnya sudah disiapkan sebelumnya,” kata akun dengan nama Denny Siregar.

Ada juga akun yang mengaku mengenal Novi (25), yang kala itu bersyahadat sambil isak tangis.

“Rekayasa ini maa.. Novita Putri namanya, tinggal di jalan pungkur 90, tetangga aku, ya emang dia Islam dari kecil tipu-tipu Zakir Naik,” tulis salah satu akun.

Menjawab tudingan itu, sebagai Panitia dari Safari Dakwah Dr Zakir Naik, salah satu akun atas nama Sufyan Muhammad merasa perlu untuk meluruskan.

Dari laman akun facebooknya, Sufyan membantah seperti yang dituduhkan netizen.
Berikut tulisannya:

Aslkm Wr Wb, Bang Denny Siregar;

Perkenalkan saya Muhammad Sufyan, jamaah kajian tauhid Dr Zakir Naik, sekaligus salah satu panitia dalam acaranya di UPI Bandung, Ahad (2/4/2017).

Membaca status mu tentang rekayasa syahadat, maka fitnah keji sudah dilancarkan. Sayangnya dilakukan oleh orang yang, saya yakin, kau tak hadir di lokasi pengajian akbar 6 jam oleh puluhan ribu ummat Islam Bandung dan sekitarnya. Seeing is believing, boss!

1. Non muslim adalah yang diutamakan Dr Zakir Naik (DZN) untuk bertanya. Dari belasan penanya, 90% adalah non muslim;

2. Seingat saya, total antri nanya ada 60 orang lebih (lihat foto yang saya sisipkan). Namun DZN berulang meminta penanya Muslim mundur ke belakang berikan kesempatan;

3. Saudara non muslim juga diberi kursi duduk VIP yang tepat di depan panggung;

4. Dan, Demi Allah, tidak pernah ada pengkondisian untuk apapun di lokasi. Termasuk kepada penanya Muslim apalagi Non Muslim. Sebab, kami adalah Muslim penganut konsep Laa Ikraha fiddiin (Tidak ada paksaan untuk masuk Islam -red). Penanya yg kau sebut rekayasa tsb mengalir natural, boro-boro pengkondisian, panitia berjibaku mengurus sikon di lapangan dg jamaah banyak sekali;

5. Saya pun penasaran, sudahkah klarifikasi kepada akun yang sebutkan ada rekayasa tsb. Jangan karena kau seleb medsos, ada follower kirim screen shoot, langsung fitnah DZN. Betapa dangkal dan serampangan!

6. Dan, di sisi lain, sudahkah berupaya tanyakan kepada panitia –jika dirasa susah ke Novita (mahasiswi yang bersyahadat di acara Zakir Naik -red)? Kau selalu koar-koar persatuan NKRI, sedemikian sulit bertanya kepada saudara NKRI-mu.

Maka akurat yang dikatakan DZN di acara Bandung tsb, dakwah –diseminasi satu ayat Quran/otentik hadist– masih jauh dari selesai. Betapa fitnah mudah dilancarkan, semata mungkin karena kau tak kenal, maka wajar mengidentifikasi salah ikhtiar amal shaleh kemarin. Semoga hidayah-Nya menaungi kita semua.

Wassalam.

To Top