Banjir Bandang Menewaskan 1 Orang Di Grobogan Semarang

Jakarta, Liputan7up.com – Sutikno (65) warga dusun Turi, Desa Putatsari, Grobogan meninggal karena terpeleset saat akan selamatkan kasur yang terbawa banjir menggenangi di tempat tinggalnya setinggi satu mtr., Senin (3/12). Banjir tersebut merupakan limpahan air sungai yang mengalir pegunungan Kendeng karena hujan lebat saat empat jam.

Derasnya air langsung mengepung dan mengakibatkan kerusakan rumah warga di lima desa.

Kepala Badan Penanggulangan Musibah Daerah Kabupaten Grobogan, Endang Sulistyoningsih mengatakan meluapnya air sungai dari pegunungan Kendeng ini berefek pada banjir rumah warga yang ada di lima desa. Satu warga meninggal karena terbawa arus banjir saat akan selamatkan kasur.

“Ada lima desa yang terdampak banjir bandang dan rumah rusak diantarnya desa Kedung Jumuk, Desa Lebak, Putatsari, Tanggungharjo, dan Desa Teguhan. Ada satu warga meninggal terbawa arus deras saat jalan di rumah,” kata Endang Sulistyoningsih saat di konfirmasi, Selasa (4/12).

Ketinggian air, kata Endang, sampai 20 sampai 50 sentimeter.

“Dari data BPBD Kabupaten Grobogan ada 10 rumah rusak. Sedangkan 66 KK terendam banjir sekitar 40 sampai 100 centimeter, desa yang lain cuma terendam banjir dengan ketinggian mata kaki orang dewasa,” tuturnya.

Berkaitan keadaan banyak wilayah banjir yang menggenangi rumah warga sampai saat ini, Selasa (4/12) telah mulai surut. Akan tetapi pihaknya menyarankan pada warga supaya masih siaga.

“Kami ingin warga siaga karena cuaca masuk musim penghujan. Untuk genangan air telah mengalir ke sungai Lusi,” terangnya.

Mengenai titik banjir saat ini di Kecamatan Grobogan ada di sejumlah dusun yaitu dusun Klampok, Lebak, Oktasari, Panggungharjo, Ngabenrejo, dan Ketapang. Beberapa dusun terdampak banjir akan beri pertolongan.

“Kami beri pertolongan logistik buat 10 rumah warga yang rusak karena terjangan air sungai,” kata Endang Sulistyoningsih.

Exit mobile version