Balai Arkeologi Selidiki Pusat Kerajaan Mataram Kuno Di Wilayah Sleman

Jakarta, Liputan7up.com – Tim dari Balai Arkeologi (Balar) DIY lakukan penggalian di Dusun Balong, Bayen, Kecamatan Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, semenjak 15 September yang lalu. Saat 9 hari, Team Balar yang di pimpin oleh Baskoro Daru Cahyono temukan beberapa gerabah dan tembikar yang disangka datang dari awal era 9 di tempat penggalian.

Baskoro menjelaskan, keramik dan tembikar diketemukan saat lakukan penggalian pada Sabtu (22/9). Penemuan keramik dan tembikar tunjukkan adanya pertanda kehidupan dan kebudayaan di sekitar tempat penemuan.

“Diketemukan pada kedalaman 5 mtr. ada keramik dan tembikar. Ini tunjukkan ada susunan budaya, kehidupan ada di kedalaman itu. Tidak hanya itu dapat juga menjadi sisi dari candi, karena (keramik dan tembikar) alat untuk upacara,” jelas Baskoro.

Baskoro mengatakan, di sekitar tempat penemuan keramik dan tembikar juga diketemukan beberapa batuan yang serupa dengan batu candi. Menurut Baskoro, penemuan batu candi tersebut memperkuat tesis bila tempat tempat penggalian merupakan salah satunya pusat peradaban Kerajaan Mataram Kuno.

“Batu-batu candi yang diketemukan ada beberapa puluh. Diketemukan oleh warga sekitar saja. Ada yang diketemukan saat kerja bakti, menggali,” tutur Baskoro.

Baskoro menuturkan, tim riset dari Balar yang dipimpinnya menyangka bila tempat di Bayen merupakan pusat Kerajaan Mataram Kuno. Baskoro menyebutkan ada banyak aspek yang memperkuat tesis tersebut.

Baskoro memberikan salah satunya hipotesisnya adalah tempat penggalian ada di tengahnya empat situs candi. Ke empat situs candi itu adalah Candi Sambisari, Candi Kedulan, Candi Bromonilan dan Situs Dhuri.

“Ini baru tesis kami. Ke empat situs itu merupakan gerbang atau batas kota. Sedangkan yang kami gali ini pusatnya,” urai Baskoro.

Baskoro memberikan tesis yang disusun timnya itu juga diperkokoh dengan tempat penggalian diapit oleh dua sungai. Ke-2 sungai itu adalah Kali Opak dan Kali Kuning.

“Tidak hanya diapit dua sungai besar tempatnya juga tidak jauh dari Gunung Merapi. Gunung Merapi dipandang seperti tempaat tinggal beberapa dewa,” tutur Baskoro.

Berdasar pada info dari Baskoro, penggalian di Bayen akan selesai pada Senin (24/9). Nanti penggalian akan dikerjakan kembali ke tahun depan bergantung dengan biaya yang ada.

Exit mobile version