Jakarta, Liputan7up.com – Setelah Amerika Serikat, Pemerintah Inggris juga merespon aksi terorisme. Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik mengutuk keras serangan bom terhadap tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5) pagi.
“Turut berduka cita atas jatuhnya korban teror terhadap umat Kristen di #Surabaya. Kami mengutuk terorisme di manapun. Serangan ini tidak dapat dibenarkan dan semua agama mengutuknya,” kicau Malik melalui Twitternya.
Pernyataan itu diutarakan Malik menanggapi insiden bom bunuh diri di sejumlah gereja di Surabaya, Jawa Timur, kota terbesar kedua setelah Jakarta.
Bom meledak di tiga gereja pada Minggu pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Bom meledak pertama kali di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngaggel, Surabaya. Kemudian, bom meledak di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro. Terakhir bom meledak di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jalan Arjuna.
Berdasarkan perkembangan terkini dari pihak berwenang, ketiga insiden itu menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai 41 lainnya.
Dalam pernyataan singkatnya, Malik juga turut mengungkapkan duka cita dan doa bagi seluruh keluarga korban.
“Doa kami menyertai keluarga korban, semoga diberikan kesabaran. #BersatuLawanTerorisme #KamiTidakTakutTeroris,”
Sebelumnya, Amerika Serikat melalui kedutaan besarnya di Jakarta juga telah mengeluarkan pernyataan berisikan kecaman terhadap teror tersebut.
Teror bom Surabaya terjadi hanya beberapa hari setelah kerusuhan di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat terjadi.
Washington menganggap serangan yang menargetkan jemaat gereja mencederai toleransi dan keberagaman di Indonesia.
“Amerika Serikat berdiri bersama rakyat Indonesia dan kami mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban.”
Selain mengucapkan belasungkawa, AS juga mengimbau warganya yang berada di Surabaya untuk mencari tempat-tempat aman, meninjau ulang pengamanan pribadi, memonitor media lokal untuk berita terbaru, dan awas terhadap sekitar.