News

Akibat Depresi Seorang Santri Di Kediri Menceburkan Diri Di Sungai

Akibat Depresi Seorang Santri Di Kediri Menceburkan Diri Di Sungai

Jakarta, Liputan7up.com – Disangka karena stres, Erwin Sudjana (16), warga Dusun Cibungur RT 03 RW 06 Desa Jatimukti, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa barat, nekat bunuh diri dengan menceburkan diri ke Sungai Brantas Kediri. Jasad Erwin diketemukan warga di belakang universitas Institut Pengetahuan Kesehatan (IIK) Kelurahan Bandar Lor Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, Kamis (27/12) sore.

Penemuan mayat di bulan Desember 2018 ini merupakan peristiwa ke-2 sebelumnya setelah tanggal 20 Desember ikut diketemukan mayat ODGJ warga Pacitan. Erwin merupakan salah satunya santri dalam suatu pesantren lokasi Bandar Kidul, Kediri.

Berdasarkan penjelasan kawan-kawannya, Erwin telah berkali-kali berupaya bunuh diri sebelum peristiwa. Pendapat bunuh diri itu karena stres yang dideritannya sehingga susah dibawa berkomunikasi.

Korban sempat lakukan bunuh diri dengan menggunakan cutter di kamar Asrama pondok akan tetapi dapat dihentikan kawan-kawannya. Juga pernah akan menceburkan diri ke Sungai Brantas akan tetapi dapat dihentikan kawan-kawannya.

“Sampai pada akhirnya sekitar pukul 17.00 WIB warga tahu ada mayat mengapung di belakang universitas IIK dan memberikan laporan penemuan tersebut Bripka Nurhadi Bhabinkatibmas Bhabinkamtibmas Kelurahan Bandar Lor. Oleh Bripka Nurhadi penemuan jenazah tersebut dilaporkan ke Polsek Mojoroto,” kata AKP Sartana yang pimpin langsung evakuasi jenazah di TKP.

Waktu diketemukan menurut AKP Sartana tidak ada pertanda kekerasan. Korban mempunyai beberapa ciri tinggi badan 160 sentimeter, rambut pendek. Menggunakan kaos oblong warna coklat bertuliskan ‘THE NORTH FACE’ dan celana panjang trening warna hitam gabungan putih. Korban ini awal mulanya sudah sempat dijaga kawan-kawannya, akan tetapi berhasil kabur.

“Sesudah didapati korban tidak berada di asrama pondok jadi teman-temannya berupaya mencari di selama Sungai Brantas sampai di Jembatan Baru,” imbuhnya.

Masih tetap menurut AKP Sartana, berdasar pada info saksi-saksi serta dengan tidak ditemukannya pertanda kekerasan jadi penyidik menyimpulkan jika murni karena bunuh diri dikarenakan stres. Sesudah dievakuasi korban di bawa serta ke RS Bhayangkara Kota Kediri untuk dikerjakan autopsi luar, karena pihak keluarga tidak menginginkan dikerjakan autopsi.

“Keluarga korban ikut membuat surat pengakuan tidak akan lakukan penuntutan jika masa datang ada persoalan yang berlangsung atas peristiwa tersebut,” ujarnya.

To Top