News

Akhir Cerita Pemukiman Warga Pacuan Kuda Pulomas

[ad_1]

JAKARTA – Setelah sempat tertunda, penertiban pemukiman warga di kawasan Pacuan Kuda Pulomas, Jakarta Timur bakal dilakukan pada hari ini, Selasa (19/4/2016). Sejak Senin kemarin, bahkan sejumlah warga mulai membongkar bangunan mereka secara mandiri.

Namun, dibalik kisah jelang eksekusi, terdapat sejumlah catatan yang dirangkum Okezone sebagai berikut.

– Kamis 14 April lalu, Walikota Jaktim, Bambang Musyawardhana memastikan penggusuran ditunda hingga Selasa, hari ini. Saat itu, pemerintah beralasan bahwa 32 kepala keluarga (KK), masi belum mendapat rumah susun yang layak di Pinus Elok. Alhasil, warga memilih untuk bertahan di lokasi tersebut.

– Penggusuran pemukiman warga, merupakan dampak pengembangan sarana olahraga equestrian (lompat kuda) untuk kepentingan Asean Games 2018 mendatang. Puluhan KK, mengaku menempati kawasan pemukiman di lokasi tersebut sejak tahun 1970-an.

(Baca Juga: Tinggal Sejak 1970, Warga Pacuan Kuda Pulomas Pasrah Digusur)

– Warga mengaku diminta oleh Gubernur DKI Jakarta waktu itu, Ali Sadikin untuk menempati asrama pacuan kuda. Alhasil, mereka kebingunan ketika surat peringatan penertiban justru bersampul Satpol PP dan bukan Pemprov DKI Jakarta ataupun Pemkot.

– Salah satu gereja, yakni Gereja Protestan Minahasa, hingga kini masih belum jelas. Meski warga sempat melaporkan kepada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait keberadaan rumah ibadah, justru Ahok juga bingung. Namun, PT Pacuan Kuda Pulomas justru tak mau tahu dan bakal melakukan penertiban kepada rumah ibadah tersebut.

(Baca Juga: Penggusuran Gereja di Pacuan Kuda Pulomas Tak Jelas)

– Tiga atlet pacuan kuda, turut menjadi korban atas penertiban pemukiman warga di kawasan Pulomas. Bahkan, mereka pernah merebut medali emas dan tak diberi tempat yang layak meski pernah mengarumkan nama bangsa.

– Warga menolak dipindahkan ke rusun Pinus Elok. Pasalnya, pihak kelurahan tidak melakukan pengundian dan tidak mengatakan kondisi rusun saat dibagikan.

– Pemprov DKI Jakarta menyediakan Rusun Pulogebang jika menolak Rusun Pinus Elok. Namun, warga mengaku tak bisa menolak relokasi lantaran terus didesak untuk pindah dari kawasan pemukiman Pacuan Kuda Pulomas.

[ad_2]

To Top