News

Abu Sayyaf Kembali Sandera WNI, Keluarga Harap Negosiasi Berhasil

[ad_1]

KLATEN – Keluarga anak buah kapal (ABK)—yang disandera kelompok Abu Sayyaf asal Klaten, Jawa Tengah, berharap negosiasi yang akan kembali dilakukan pihak perusahaan dan pemerintah dengan kelompok tersebut akan sukses dan dapat membebaskan Bayu Oktaviyanto serta ABK lainnya.

Pasalnya, 20 hari sudah Bayu dan sembilan ABK lainnya ditahan kelompok militan Abu Sayyaf. Selama itu pula, Sutomo, warga Desa Mendak, Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, mengaku dilanda ketidakpastian dengan nasib putra pertamanya itu.

Apalagi sejak 26 Maret 2016 saat awal putranya dikabarkan disandera, kesehatan istrinya yang juga ibu kandung Bayu semakin menurun. Apalagi, kabar terbaru yang didengar, kelompok tersebut kembali menahan empat ABK lainnya yang juga bersala dari Indonesia. Hal ini semakin membuat dirinya cemas.

“Istri saya yang juga ibunya Bayu, setiap malam selalu saja menangis teringat Bayu. Kesehatan ibunya Bayu juga semakin menurun memikirkan Bayu. Ditambah, kabar yang saya dengar, katanya kelompok Abu Sayyaf kembali menahan empat ABK dari Indonesia. Terus nasibnya Bayu bagaimana,” papar Sutomo saat ditemui di Klaten, Jawa Tengah, Sabtu 16 April 2016.

(Baca Juga : WNI Disandera, TNI Kerahkan Kapal Perang ke Perbatasan Filipina)

Sutomo mengakui, dirinya sudah tak lagi mencari informasi tambahan dari media masa, baik cetak maupun eletronik. Selain menambah kecemasan dirinya dan keluarganya, Sutomo hanya menginginkan anaknya bebas, bukan janji-janji manis dari pemerintah atau perusahaan yang tidak terbukti.

“Kontak terakhir saya dengan pihak perusahaan Jumat kemarin. Sama seperti hari-hari sebelumnya, pihak perusahaan hanya mengatakan seluruh ABK termasuk anaknya dalam kondisi sehat. Tapi, tidak ada pernyataan dari pihak perusahaan, uang tebusan sudah siap diberikan untuk membebaskan para ABK,” tuturnya.

Sejak putranya disandera kelompok militan asal Filipina tersebut, Sutomo mengaku sudah tak lagi pergi ke sawah seperti yang selama ini dilakukannya. Tak hanya dirinya yang sudah tak lagi pergi ke sawah, istrinya pun izin tak masuk kerja.

[ad_2]

To Top