Jakarta, Liputan7up.com – Penelusuran korban mobil terbenam di Sungai Wampu, Langkat, Jumat (18/1), selesai. Dua jasad yang hilang diketemukan Minggu (20/1).
Dua jasad yang diketemukan yaitu Kliwon (50) dan Nurhayati (48). Dengan penemuan pasangan suami-istri ini, telah 7 orang atau semua korban yang berhasil dievakuasi. Jasad Kliwon dan Nurhayati diketemukan cukuplah jauh dari tempat tenggelamnya mobil yang mereka tumpangi.
“Jasad Kliwon diketemukan sekitar 2 Km dari tempat peristiwa, sedangkan tempat penemuan jasad istrinya cukuplah jauh, yaitu di Titi Stabat yang diperkirakan 10 Km lebih dari tempat peristiwa,” ucap Kepala BPBD Langkat, Irwan Syahri.
Jasad Nurhayati terlebih dulu diketemukan, sekitar pukul 07.00 Wib. Sesaat jasad suaminya diketemukan sekitar pukul 09.00 Wib. Kedua-duanya diketemukan warga.
Irwan mengatakan, tempat penemuan korban telah diperhitungkan tim SAR kombinasi. Mereka juga telah merencanakan hari ini telusuri Sungai Wampu sampai ke lokasi itu.
“Jadi nyatanya sebelum tim kesana, jasad Nurhayati telah diketemukan warga,” ucap Irwan.
Penelusuran ke-2 korban semenjak awal telah dikerjakan dari titik tercebur dan tenggelamnya mobil Daihatsu Taft putih BK 1810 PC diantara Desa Stungkit, Kecamatan Wampu, dan Desa Selayang, Kecamatan Tuntas, Langkat pada Jumat (18/1).
Mobil terbenam sesudah melaju dari getek atau rakit penyeberangan sekitar pukul 12.15 Wib. Waktu peristiwa, mobil akan seberangi Sungai Wampu ke arah Desa Selayang, Kecamatan Tuntas, Langkat. Sesudah dinaikkan ke getek di Desa Stungkit, mesin mobil tidak dimatikan. Ke-7 penumpang yang merupakan warga Desa Stungkit masih ada di.
Tidak diduga mobil melaju dari atas getek. Kendaraan itu tidak teratasi dan tercebur ke sungai dan terbenam. Tujuh orang yang berada di dalamnya terjebak.
Aparat ditempat dan warga berusaha membantu. Mobil baru bisa ditarik dari basic ke pinggir sungai sekitar 15.00 Wib.
Lima korban diketemukan wafat di mobil yaitu Suyadi K Kusmono (68), Sarinem (78), Sujoko Arta Winata alias Tata (4), Riski (9), dan April (4). Sesaat Kliwon dan Nurhayati hilang saat itu, hingga kemudian diketemukan hari ini.
Irwan menuturkan, pemakaian getek ini telah berjalan beberapa puluh tahun, karena jembatan di kota jaraknya cukuplah jauh. Dengan adanya peristiwa yang memunculkan korban jiwa ini, Irwan memperingatkan pada beberapa penyedia layanan getek untuk tingkatkan aspek keselamatan.
“Diantaranya, mobil yang melintas mesti mati mesin dan penumpang tidak ada di mobil. Ini telah kita katakan,” tutup Irwan.