Jakarta, Liputan7up.com – Ngatiyem, wanita berumur 90 tahun warga Dusun Kudu, Desa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul, diketemukan gantung diri di pohon jati belakang tempat tinggalnya, Rabu (26/12). Ngatiyem disangka bunuh diri karena sakit yang tidak kunjung pulih.
Kapolsek Tanjungsari, AKP Sapto Sudaryanto mengatakan, Ngatiyem diketemukan menggantung di pohon jati belakang rumah siang hari. Pohon jati yang digunakan menggantung mempunyai tinggi 2,5 mtr..
Sapto menjelaskan sebelum bunuh diri Ngatiyem ditinggal anak lelakinya, Tupan (45) pergi ke Yogyakarta, hadir satu acara, Selasa (25/12). Selesai ditinggal anaknya, Ngatiyem ada di dalam rumah sendirian.
Lalu, lanjut Sapto, anak lelaki Ngatiyem pulang ke rumah malam harinya. Waktu itu, Ngatiyem telah tidak ada di dalam rumah.
Sapto menguraikan saat itu Tupan tidak berprasangka buruk atas ketidakhadiran Ngatiyem di dalam rumah. Karena, Ngatiyem sering pergi dan bermalam di dalam rumah saudaranya yang berada di Wonosari.
Sapto menjelaskan Tupan mulai berprasangka buruk karena sampai Rabu (26/12) siang Ngatiyem tidak kunjung pulang ke rumah. Lalu Tupan juga mengecheck kehadiran Ngatiyem di dalam rumah saudara tapi nyatanya Ngatiyem tidak ada disana. Tupan juga lalu mencari kehadiran Ngatiyem di sekitar lingkungan rumah.
Waktu mencari, Tupan lalu temukan Ngatiyem telah dalam kondisi bergantung di pohon jati. Tupan juga lalu memberikan laporan peristiwa ini ke Polsek Saptosari. Petugas Polsek juga lalu hadir ke tempat.
“Korban diketemukan telah gantung diri di pohon jati dengan tali seperti sabuk kain warna putih. Tempat korban saat gantung diri tidak umum, mengingat kaki korban menyentuh tanah. Mungkin karena ikatan tali (Untuk gantung diri) telah cukup terlepas jadi kakinya napak tanah, ditambah lagi tinggi pohonnya cuma 2,5 mtr.. Tidak ada sisa penganiayaan cuma hidung korban keluar darah,” tutur Sapto saat dihubungi, Rabu (26/12).
Sapto menguraikan bila dari proses penyidikan didapati Ngatiyem menanggung derita sakit tua. Sakit tua ini terkena oleh Ngatiyem karena memang usianya yang telah sampai 90 tahun.
“Kami telah bertanya ke keluarga korban dan nyatanya korban itu sakit tua. Jadi pendapat ia gantung diri karena sakitnya tidak sembuh-sembuh,” tutup Sapto.