News

Pemkab Kulon Progo Waspadai 14 Titik Penyebab Banjir

Pemkab Kulon Progo Waspadai 14 Titik Penyebab Banjir

Jakarta, Liputan7up.com – Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Lokasi Permukiman Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, waspada 14 titik yang jadi pemicu banjir di sejumlah kecamatan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Lokasi Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo Gusdi Hartono di Kulon Progo, Senin, mengatakan pihaknya sudah lakukan identifikasi tempat bangunan yang rusak, sehingga jadi pemicu kekuatan banjir.

“Berdasar pada identifikasi di kalapangan, kami mencatat ada 14 titik pemicu banjir. Kami telah berupaya mengatasi, akan tetapi tidak semua bisa dikerjakan,” kata Gusdi seperti diambil Pada, Senin (3/12).

Ia mengatakan 14 titik pemicu banjir menyebar di Kecamatan Wates, Panjatan, Temon, Sentolo, Lendah, Galur, dan Pengasih.

Sekitar 14 titik pemicu banjir, yaitu drainase Kalituri atau Carik Barat di Desa Palihan (Temon), drainase Kali Sidatan di Desa Kalidengen (Temon), drainase Kulwaru (Wates), drainase tengah sawah di Desa Ngestiharjo (Wates), drainase Wojowalur di Desa Bojong (Panjatan).

Setelah itu, drainase Bug Grojok di Desa Kedunggong (Wates), Sungai Serang di Kelurahan Wates (Wates), drainase Papah di Desa Sukoreno (Sentolo), drainase Rowojembangan di Desa Sukoreno (Sentolo), drainase Kaligawe di Desa Krembangan (Panjatan), drainase Heisiro di Desa Banaran (Panjatan).

Lalu, drainase Kalipeni di Desa Bugel, Pleret, Garongan dan Karangwuni yang berada di Panjatan dan Wates, drainase Ceme di Desa Tirtorahayu (Galur) dan drainase Miri (Wates).

DPUPKP sudah lakukan beberapa tindakan untuk menghadapi kekuatan banjir di 14 titik pemicu banjir, seperti normalisasi, merehabilitasi tanggul, pembersihan tanaman yang menutup saluran air, perbaikan klep, perluasan penampang basah, rehabilitasi parapet, rehabilitasi pintu air, dan rekonsilasi penampang basah pada hulu dan hilir.

“Di 14 titik tersebut jika dalam keadaan hujan dengan intensitas tinggi, diyakinkan banjir. Kami menyarankan pada masyarakat di sekitar tempat pemicu banjir untuk selalu siaga. Kami ikut menginginkan peranan masyarakat bersihkan tanaman di sekitar drainase yang bisa mengganggu saluran air,” harapnya.

Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryati minta DPUPKP selekasnya melakukan perbaikan atau lakukan nornalisasi drainase yang rusak. Jangan pernah mengakibatkan banjir, seperti drainase Wojowalur yang meneror beberapa ratus rumah warga dan persawahan.

“Kami seringkali memperingatkan DPUPKP agar selekasnya menindaklanjuti tiap-tiap ada laporan masyarakat masalah kerusakan drainase atau infrastruktur yang lain. Kami mengharap di 14 titik tersebut dapat menyimpan air dengan baik, sehingga air tidak membanjiri persawahan dan permukiman warga,” harapnya.

To Top