News

Cerita Brian Yang Berhasil Selamat Dari Tsunami Di Palu

Cerita Brian Yang Berhasil Selamat Dari Tsunami Di Palu

Jakarta, Liputan7up.com – James Brian (28), merupakan salah satunya korban gempa di Kota Palu, Propinsi Sulawesi Tengah. Tempat tinggalnya di kompleks BTN Partner Eksklusif, Jalan Petobo, Kecamatan Palu Selatan hancur tidak tersisa. Bersama dengan istri dan dua anaknya, dia pilih untuk mengungsi karena trauma dan ketakutan akan datangnya bencana susulan.

Kota Makassar adalah pilihannya mengungsi karena kebetulan ada adik dari mertuanya yang tinggal di Kabupaten Gowa, dekat Kota Makassar. Tidak hanya membawa istri, Aminah Bugi (30), dua anaknya, Jasmin (6) dan Josefan (4), James juga membawa dua mertua dan satu kerabatnya.

“Kita semua ketakutan, rumah hancur menjadi mengungsi saja. Awalannya bingung ingin mengungsi dimana, lalu pada akhirnya pilih ke Makassar karena ada adik mertua di Kabupaten Gowa,” kata James Brian yang setiap harinya profesinya jurnalis ini saat didapati di asrama haji Sudiang, Makassar tempat pengungsian sesaat, Minggu (30/9).

Sampai keluarganya selamat dari amuk bencana, kisahnya cukuplah menegangkan dan menurut dia itu karena kehendak Tuhan menghadapkan mereka dalam kondisi selamat.

Diceritakan, saat gempa berlangsung dia sedang ikuti kursus di hotel. Goncangan gempa berulang-kali berlangsung. Bisa telephone dari istri untuk selekasnya menjemput di gerai makanan cepat saji, tempat acara lagi tahun rekan anak-anaknya.

Dalam perjalanan, mobil terangkat, ditabrak kiri kanan karena gempa. Mobik dipinggirkan lalu pinjam motor warga yang melintas. Keluar masuk lorong jauhi gempa pada akhirnya temukan istri dan anak di muka kantor bank. Tetapi terpisah dengan anak bungsu.

“Saya lajukan motor untuk mencari dan pada akhirnya bisa anak bungsu di dalam jalan seperti kebingungan lihat orang berlarian selamatkan diri. Sesudah itu kami ke arah bandara yang tempatnya agak tinggi karena air laut mulai naik. Datang di bandara, beberapa orang seperti semut,” papar James.

Besok paginya, kata James lagi, dia cek rumah, kondisinya telah hancur dan tersapu semburan lumpur yang datang dari bukit karena gempa. Dia lalu mencari mertua di tempat tinggalnya di Jalan Dewi Sartika.

“Kita trauma lebih istri karena saat peristiwa kita tidak bersama dengan mereka. Anak-anak juga asal ada bunyi gemuruh langsung cemas karena dikiranya akan ada lagi gempa walau sebenarnya cuma bunyi mesin. Kami di sini ingin tenangkan diri dahulu karena pulang juga tidak ada apa-apa,” papar James Brian.

To Top