Jakarta, Liputan7up.com – Puluhan pelajar dari MTs Darul Falah Tanjung Bulan, Kecamatan Rambang Kuang, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, sedih. Mereka ketahan di muka venue tenis di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang.
Pantauan merdeka.com, beberapa puluh pelajar mengenakan seragam putih biru tersebut punya maksud melihat laga tenis, Selasa (28/8). Akan tetapi, mereka dicegat volunteer yang bekerja karena tidak membawa surat pengantar dari Dinas Pendidikan ditempat atau asal sekolah.
Perwakilan volunteer memberi keterangan pada guru pembimbing supaya menyertakan kriteria yang dipastikan supaya bisa melihat laga dengan gratis.
“Kami cuma menunaikan keharusan saja, memang begitu syaratnya. Jika bawa serta silakan melihat,” papar salah seorang volunteer.
Keterangan itu tetap harus tidak diterima guru pembimbing dan beberapa siswa. Sekitar 83 siswa meneriakkan nama Indonesia dengan keinginan diizinkan masuk oleh petugas.
Bahkan juga, mereka meneror akan masih ada di muka pintu masuk ajang bila masih tidak diizinkan masuk. Petugas keamanan juga memohon siswa untuk bersabar menanti kebijakan dari panitia.
Menurut Wakil Kepala MTs Darul Falah Tanjung Bulan, Munzirin, penolakan masuk di venue tenis tidak dapat diterima akal. Karena beberapa saat lalu , mereka masih diperbolehkan melihat laga sepak takraw walau tidak membawa surat pengantar.
“Waktu di takraw barusan kami dibolehkan masuk, tidak ada surat-surat semua. Kami heran giliran di tenis tidak dapat, kok dapat beda-beda begitu ,” katanya.
Menurutnya, surat pengantar yang disuruh tidak bisa saja akan disediakan dengan cepat. Karena, jarak asal sekolah dan tempat laga lebih dari dua jam.
“Sejauh ini tidak ada sosialisasi dari dinas atau penyelenggara mesti bawa serta surat pengantar, info yang kami terima simpang siur. Menjadi tidak bawa serta surat itu ,” katanya.
“Kami perlu kejelasan, kami hadir untuk melihat bukan membuat ribut. Jauh-jauh hadir dari kampung justru tidak diterima,” sambungnya.