Jakarta, Liputan7up.com – Presiden Joko Widodo memerintah Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita selekasnya mewujudkan gagasan bangun pabrik untuk beberapa disabilitas. Jokowi menuturkan gagasan yang diusulkan pada 4 tahun lalu sudah sempat terganggu karena tempat untuk bangun pabrik belumlah ada.
“Oleh karena itu saya perintah pada Menteri Sosial untuk mengakhiri ini,” kata Jokowi di depan beberapa disabilitas dalam acara hari disabilitas Internasional di lapangan parkir Mall Summarecon Bekasi, Jawa Barat, Senin (3/12l).
Jokowi menuturkan pabrik tersebut gagasannya akan diperuntukkan untuk buka lapangan pekerjaan beberapa disabilitas. Mulai dari tim manajemen sampai tim tehnis akan dipegang oleh beberapa penyandang disabilitas.
“Selekasnya akan kita bangun pabrik, garmen entahlah untuk elektronik pengembangan yang lainnya saya duga itu. Serta lihat prestasi-prestasi yang ada dan wadah buat ruang-ruang penyandang disabilitas untuk berprestasi dan berkarya,” perintah Jokowi.
Jokowi juga tidak henti-hentinya akan menagih pada Agus supaya selekasnya mencari tempat dan bangun pabrik tersebut. Hingga katanya, pabrik tersebut akan terealisasikan.
“Saya tolong dikejar-kejar, diingatkan sehingga saya dapat menguber ikut ke menteri. Menteri dapat menguber ke Dirjen supaya ini dapat direalisasi,” papar Jokowi.
Jokowi ikut memberi penghargaan pada beberapa disabilitas yang berprestasi. Bukan sekedar itu, ia ikut memberi alat membantu pada beberapa disabilitas.
Awal mulanya pada 2015, Pemerintah merencanakan akan bangun pabrik garmen di Jawa Barat spesial untuk mempekerjakan beberapa penyandang disabilitas. Presiden Joko Widodo mengharap pembangunan pabrik percontohan itu bisa menyerap 4.000 orang.
Peluang formatnya adalah pabrik garmen, untuk dapat buka lapangan pekerjaan buat beberapa tuna rungu. Jadi formatnya adalah mulai dari tim manajemen sampai pada tim tehnis itu diawaki oleh beberapa tunarungu,” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Dewan Pimpinan Pusat Posko Perjuangan Rakyat Tuna Rungu (Pospera) Indonesia, kata Mensos, menyarankan supaya pabrik tersebut dibuat di daerah Karawang atau Bogor.
Menurut dia, bila pabrik percontohan itu berhasil, jadi dalam 1-2 tahun pabrik sama akan di kembangkan di beberapa daerah lainnya, terpenting di daerah Indonesia Timur.
Untuk mewujudkan gagasan tersebut, lanjut Mensos, pemerintah akan menggandeng Team Manajemen asal Inggris yang sudah lakukan program sama di tujuh negara.
“Presiden mengemukakan sangat tidak cover 4.000 pekerja, tapi rekan-rekan katakan untuk pilot proyek 500. Sesudah ini perwakilan mereka akan langsung ke kantor Kemensos,” kata Mensos.