Jakarta, Liputan7up.com – Angin kencang menyapu tempat tinggal warga , di 7 desa dari 9 desa yang ada di kecamatan Rantau Pulung, Kutai Timur, Kalimantan Timur. Terdaftar, lebih 200 rumah rusak mudah sampai rusak berat.
Momen itu , berlangsung Rabu (29/8) malam, sekira pukul 21.30 WITA. Hujan lebat diserta i angin kencang saat itu , mengagetkan warga yang sejumlah besar tengah tertidur lelap.
Angin kencang tidak cuma menerbangkan atap seng dan asbes, akan tetapi juga membuat rumah warga ambruk. Mujur, tidak ada korban luka ataupun korban jiwa dalam peristiwa itu .
“Keseluruhnya bangunan berefek, ada 248 bangunan tempat tinggal rusak,” kata Camat Rantau Pulung, Mulyono, di konfirmasi merdeka.com, Jumat (31/8).
Mulyono merinci, dari 248 rumah rusak di 7 desa itu , 30 rumah salah satunya alami rusak berat, dan 165 rusak mudah. Salah satunya, berada di desa Pulung Sari (SP 1), desa Margo Mulyo (SP 2), desa Masalap Raya, desa Kebon Agung, desa Tanjung Labu, serta desa Tepian Makmur.
“Keadaan di lapangan, tidak sampai berdiri dapur umum, dan tenda pengungsian. Rumah yang ambruk itu , sejumlah besar rumah yang belumlah menjadi, belumlah dihuni,” tutur Mulyono.
“Yang rusak mudah contohnya. Petugas dari TNI dan Polri, kerja bakti keesokannya. Keadaan (bangunan yang diperbaiki) belumlah prima, tetapi dapat dihuni. Sejumlah besar warga , telah pulang ke rumah semasing,” lebih Mulyono.
Walau demikian, macam pertolongan banyak yang datang ditu jukan pada warga . Bahkan juga, hari ini ada juga rapat pengaturan kelanjutan dengan Dinsos, Kapolres dan Dandim, mengulas pertolongan sangat dibutuhkan.
“Yang sangat dibutuhkan, yang utama adalah material bangunan. Karena contoh, atap seng dan asbes yang terbang, dan bangunan ambruk,” demikian Mulyono.
