Seorang Pria Depresi Terjun Dari Lantai 2 Pasar Induk Kramatjati

Jakarta, Liputan7up.com – Agus (32) seorang pria yang sedang depresi ini ingin coba bunuh diri. Pria tuna wisma ini ingin akhiri hidupnya dengan terjun bebas di tempat kepala terlebih dulu dari lantai dua Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur.

Pria yang sehari-harinya mencari nafkah di Pasar Induk ini terjun dari gedung yang ada di muka pasar sayur mayur dan buah-buahan. Walau tidak wafat, akan tetapi Agus alami luka kronis.

Kapolsek Kramatjati Kompol Nurdin Ar Rahman mengatakan, masalah eksperimen bunuh itu berlangsung sekitar pukul 15.00, pada Minggu (9/8) tempo hari. Waktu itu, korban yang ada di lantai dua, awalannya teriak-teriak seperti sedang mengamuk.

“Salah satunya saksi lihat dia (korban) ada diatas dan ditegur,” kata Nurdin, Jakarta, Senin (10/9).

Fadullah (40) salah seorang saksi mata ini menuturkan, bermula saat ia menyapa korban yang ada diatas gedung. Saat itu, saksi berteriak pada korban supaya tidak meludah ke bawah dan berteriak-teriak, karena mengganggu orang yang lain.

“Awas kamu, janganlah meludah ke bawah, di sini beberapa orang,” tuturnya.

Karena dipandang tidak ada permasalahan, lanjut Nurdin, Fadullah pergi masuk ke toilet. Akan tetapi, begitu didalam toilet, ia dengar nada gaduh dan lihat korban telah ada dibawah dengan darah fresh mengalir dari kepalanya.

“Korban lompat dengan tempat kepala lebih dulu, makanya kepalnya pecah,” katanya.

Beberapa pedagang yang tahu peristiwa itu langsung memberikan laporan ke petugas keamanan dan dilanjutkan ke Polsek Kramajati. Petugas yang hadir langsung lakukan kontrol pada korban.

“Atas peristiwa itu, korban alami luka dibagian kepala, pangkal lengan kanan patah, luka memar memar di muka samping kanan dan luka sobek dibawah ketiak kanan,” katanya.

Waktu itu, petugas langsung membawa Agus ke RS Polri Kramatjati, untuk selekasnya memperoleh pertolongan karena tahu Agus masih bernafas. Lantas, pihaknya beberapa memintai info pada beberapa saksi mata.

“Untuk kondisinya masih gawat dan kini dalam perawatan,” terangnya.

Dari info beberapa saksi, korban didapati alami depresi. Lebih, saat ini ia habiskan kesehariannya di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur.

“Identitasnya juga tidak jelas, karena saat ini pedagang di pasar memanggilnya Agus dan tidak tahu di mana keluarganya,” tuturnya.

Exit mobile version