News

Siswa Brigadir Polri Perbatasan Lakukan Long March

Siswa Brigadir Polri Perbatasan Lakukan Long March

Jakarta, Liputan7up.com – Sekitar 188 siswa bintara polri yang disiapkan untuk mengawasi perbatasan Indonesia-Timor Leste, dilatih ketahanan fisik ataupun mental mereka, dengan berjalan kaki sejauh beberapa puluh km..

Sesudah dengarkan arahan dari kepala sekolah polisi negara Polda NTT dan beberapa instruktur, 188 siswa brigadir polri perbatasan ini langsung lakukan long march sejauh 25 km., melingkari Kota Kupang.

Didampingi tim medis serta kepala sekolah, beberapa siswa yang sudah lima minggu melakukan waktu pendidikan itu tampak semangat, meskipun sinar matahari Kota Kupang begitu menusuk. Mereka juga lakukan tindakan pungut sampah di pantai warna Oesapa.

Sesudah dirubah jadi brigadir polri perbatasan, alur pendidikan ke-188 siswa ini berlainan dengan polisi pekerjaan umum pada tahun-tahun awal mulanya. Mereka dididik dengan spesial, karena akan diletakkan di semua tapal batas IndonesiaTimor Leste.

“Terkait dengan siswa kita, namanya siswa berigadir perbatasan tahun ajaran 2018 akan melaksanakan pekerjaan long march. Long march ini telah minggu kelima, tiap-tiap minggu kita laksanakan 5 km. awal. Sampai saat ini ini minggu kelima, menjadi telah 25 km.,” kata Kepala Sekolah Polisi Negara Polda NTT, Kombes Pol Nanang Putu Wardianto, Minggu (9/9).

Menurut Kombes Pol Nanang, pekerjaan diluar ruang dikerjakan supaya beberapa siswa lebih kenal object penting, atau perkantoran spesifik yang akan mereka jagalah sesudah dilantik jadi anggota polri.

“Kita keliling ini juga tidak hanya supaya mereka refreshing, juga untuk persiapan fisik dan mentalnya. Kita juga ingin mereka kethaui Kota Kupang, lalu tahu juga kantor kantor spesifik yang mereka nantinya akan jagalah, juga daerah daerah pariwisata,” katanya.

Ia memberikan, pada tahun awal mulanya siswa bintara polri pekerjaan umum di NTT cuma memperoleh 34 modul pendidikan. Sedangkan tahun ini beberapa siswa ditambah lima jadi 39 modul, karena dirubah jadi brigadir polri perbatasan.

“Lima modul penambahan tersebut yaitu, bhs inggris, ilegal logging, ilegal maining, ilegal fishing, serta modul mengenai perbatasan antar negara. Tidak hanya NTT, alur pendidikan perbatasan juga diaplikasikan di Polda Kalimantan Timur, Kalimantana Barat, Riau dan Papua,” lebih Kombes Pol Nanang.

To Top