Jakarta, Liputan7up.com – Dari 315 rumah sakit (RS) di Jawa Timur yang merajut kerja sama dengan BPJS (Badan Penyelenggara Agunan Sosial) Kesehatan di Tahun 2018, 12 salah satunya sangat terpaksa hentikan service pasien BPJS, karena kontraknya tidak diperpanjang semenjak awal 2019 ini.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, dr Kohar Hari Santoso menyebutkan 12 rumah sakit itu adalah RS Umar Masud di Kepulauan Bawean, Gresik; RS Petrokimia Gresik, RS Siloam Jember, RS Bhakti Persada Magetan.
Lalu RS Ana Medika Bangkalan, Madura; RS Husada Penting Surabaya; RSUD Lawang Malang; RSIA Puri Malang; RSUD Kanjuruhan Malang; RSJ Lawang Malang; RSUD Grati Pasuruan; dan RS Citra Medika Sidoarjo.
Menurut Kohar, prasyarat kontrak kerja sama adalah mesti berakreditasi. Sesaat ke-12 RS tersebut belumlah mempunyai prasyarat yang jadi basic pemberian referensi BPJS dari Kemenkes.
“Referensi ini nantinya yang jadi basic buat BPJS Kesehatan untuk merajut kerja sama,” tegas Kohar di Surabaya, Jumat (4/1).
Sebetulnya, lanjut Kohar, dari bagian kelengkapan berkas akreditasi, ke-12 RS ini telah tercukupi dan siap melayani pasien BPJS. Akan tetapi, akreditasinya saja belumlah keluar. “Mungkin karena ketelisut atau bagaimana. Saya belumlah tahu mengapa belumlah tuntas,” sesalnya.
Akan tetapi, Kohar pastikan, berdasar pada pengaturan pada pihaknya dengan Ditjen Service Kesehatan Penduduk Kemenkes RI, referensi pada 12 RS itu akan selekasnya turun pada sebuah sampai dua hari yang akan datang. “Tempo hari telah kontak dan pastikan rekom turun satu sampai dua hari ini,” tuturnya meyakini.
Walau begitu, Kohar mengharap, supaya ke-12 RS yang akreditasinya belumlah keluar tersebut, dapat masih memberi service pada pasien BPJS. Karena, kontrak kerja sama tersebut cuma terhalang permasalahan mekanisme administrasi. “Jangan pernah mekanisme administrasi menaklukkan service pada masyarakat. Jadi saya meminta masih melayani pasien BPJS,” pinta Kohar.
Tidak hanya itu, Kohar pun mengakui, dalam tempo dekat akan menjadwalkan pemanggilan deretan direktur RS untuk lakukan pelajari permasalahan akreditasi. “Kami pun akan memberikan pendampingan agar akreditasi ini selekasnya dituntaskan,” tegasnya.