10 Alat Peringatan Dini Erupsi Merapi Rusak
Jakarta, Liputan7up.com – Berbagai langkah mitigasi bencana disediakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman sesudah timbulnya kubah lava baru di Gunung Merapi. Langkah mitigasi yang dikerjakan salah satunya dengan lakukan pendataan alat peringatan dini atau early warning sistem (EWS).
Kasi Mitigasi Bencana BPBD Sleman Joko Lelono mengatakan , penelusuran EWS dikerjakan di lokasi Pakem dan Cangkringan. EWS, kata Joko, digunakan menjadi peringatan dini terjadinya erupsi dan juga timbulnya lahar hujan.
Joko menguraikan penelusuran dikerjakan pada 30 EWS yang terpasang di puncak dan jalan lahar dingin. Dari keseluruhan jumlahnya itu , di ketahui ada 10 yang alami kerusakan .
“Dari keseluruhan EWS yang dipunya di ketahui ada yang alami kerusakan . Ada 10 EWS yang mati keseluruhan,” tutur Joko, Jumat (31/8).
Joko menjelaskan saat ini ada 20 EWS yang dapat berperan normal. Bahkan juga untuk pastikan keadaan 20 EWS itu , uji-coba alat telah dikerjakan.
“Masih tetap dapat terkondisikan. Telah kami eksperimen untuk yang 20 EWS, berperan normal dan hidup semua, urai Joko.
Joko memberikan walaupun cuma ada 20 EWS yang kondisinya normal dirinya pastikan peringatan dini akan masih normal. Tidak hanya memercayakan EWS, lanjut Joko, pihaknya juga menggunakan kemampuan SAR dan beberapa relawan di lokasi Gunung Merapi.
“Kami juga menghimbau supaya relawan dan tim SAR bertindak aktif. Terpenting berkaitan persebaran info sampai persiapan titik evakuasi dan pendukungnya,” tutup Joko.