News

Polisi Temukan Butiran Narkoba Di Laboratorium Sekolahan

Polisi Temukan Butiran Narkoba Di Laboratorium Sekolahan

Jakarta, Liputan7up.com – Polsek Kembangan Jakarta Barat mengambil alih 355 gr sabu dan 7910 butir dan psikotropika kelompok IV serta obat-obatan rincian G dari satu lab sekolah. dalam operasi kali ini, sekurang-kurangnya 7910 butir narkoba diambil alih.

Barang tersebut diketemukan satu laboratorium satu sekolah di Jakarta Barat. Ialah DL dan CP, kakak beradik yang mendesain tempat tersebut jadi gudang penyimpanan sekaligus juga rumah.

“Barang disimpan di Laboratorium. di situ ada satu ruang yang dialih-fungsi jadi gudang dan tempat tidur,” kata Kapolsek Kembangan Kompol Joko Handoko, Selasa (15/1).

Joko mengatakan, pihaknya membekuk DL dan CP Kamis 10 Januari 2019 dalam suatu sekolah lokasi Jakarta Barat. Hasil peningkatan dari terduga yang lain.

“Keseluruhan ada tiga terduga yang kami amankan,” tutur ia.

Joko menuturkan peranan semasing terduga. Sabu dan psikotropika kelompok IV serta obat-obatan rincian G dipasok oleh seorang bandar berinisial BD yang kini masuk Rincian Penelusuran Orang (DPO) dari Instansi Pemasyarakatan.

Terduga AN yang akan berkomunikasi melalui sambungan telephone dengan bandar tersebut. Lantas, bandar akan memerintah tangan keyakinan untuk menyimpan sabu di beberapa tempat yang sudah dipastikan. Dalam tempat tersebutlah, AN ambil dan menyerahkan pada DL dan CP.

“Pada tangan keyakinan bandar dengan kurir (AN) tidak sama-sama kenal. Karena beberapa barang selalu diambil di satu tempat. Mereka tidak sempat berjumpa,” jelas ia.

“Kami tahu jaringan Lapas karena dari perbincangan saat diamankan komunikasi di antara mereka intensif,” tambah ia.

Joko memberikan, paling akhir adalah pekerjaan dari DL dan CP. Mereka berdua mengantar sabu sesuai dengan daftar yang sudah dibikin oleh Bandar.

“Sabu dipecah jadi bagian-bagian sesuai dengan petunjuk dari Lapas. Lalu diantarkan pun sama dengan panduan dari Lapas,” jelas ia.

Joko menjelaskan, sekali antar mereka berdua akan memperoleh imbalan berbentuk uang tunai dan beberapa paket sabu. “Nah sabu itu gunakan oleh mereka bertiga di lingkungan sekolah oleh tiga terduga saat situasi telah sepi,” tutur ia.

Joko memaparkan, DL dan CP merupakan karyawan dari sekolah sekolah tersebut. Status kedua-duanya pegawai harian terlepas.

Semenjak enam bulan paling akhir tinggal di laboratorium sekolah. Kedua-duanya manfaatkan salah satunya ruang yang disulap jadi rumah sekaligus juga gudang penyimpanan narkoba.

“Mereka menumpang tiada izin. Sekolah tidak keberatan mungkin karena orang-tua mereka seorang petinggi di sekolah tersebut,” tutupnya.

To Top