News

Monumen Bambu di Bundaran HI yang Mirip Kecebong Seharga 550 Juta

Jakarta, Liputan7up.com – Selain persoalan meme bentuk karya seni yang disebut mirip ‘kecebong’, seniman Joko Avianto juga menegaskan beberapa hal lainnya. Termasuk instalasi bambu yang disebut sebagai ‘proyekan’ semata.

“Mungkin orang mengiranya nuansa proyek ya. Tidak ya itu, tapi memang prosesnya cepat sekali. Dari mulai ketemuan pertama kali sampai ini jadi,” tutur Joko Avianto saat ditemui usai peresmian di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis (16/8/2018).

Di sesi seremoni peresmian karya seni instalasi bambu tersebut, Gubernur DKI Anies menuturkan karyanya memang dibantu oleh 10 konsorsium BUMD. Serta menghabiskan dana sekitar Rp 550 juta.

“Pak Anies bilang memang konsorsium cukup membantu sekali untuk proyek seperti ini. Karena nggak mungkin menunggu dulu dari APBD. Gimana caranya mengurai birokrasi dan memanfaatkan karya ini,” lanjutnya lagi.

Sepanjang proses pengerjaan, Joko dibantu oleh tim 10 orang lainnya yang berasal dari birokrat Pemprov DKI dan Jaya Konstruksi.

“Ada ide-ide Pak Anies yang dadakan dan harus diakomodir. Termasuk bata merah ini, ide dari saya nih. Sejarahnya mesin bata merah dijual ke luar negeri saat masa Orde Baru, padahal dibuatnya di sini. Grafel ini dipakai di luar negeri, bagus,” tutur Joko.

Karya instalasi bambu Joko akan dinikmati selama 6 bulan lamanya. Begitulah cara bambu berinteraksi dengan alam. Joko pun menyarankan agar masyarakat menikmatinya ketika karya tersebut ada.

“Kita harus paham perubahan adalah karakteristik dari bambu. Ini tuh kayak indikator kota ini buruk maka lingkungannya juga akan buruk. Begitu caranya berinteraksi dengan alam, itu sifatnya dia,” tukas dia.

To Top