News

KPK Periksa Sesmen BUMN Terkait Korupsi Jasindo

Jakarta, Liputan7up.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan kontrol Sekretaris Menteri (Sesmen) BUMN Iman Apriyanto Putro. Iman akan dicheck berkaitan masalah pendapat korupsi pekerjaan fiktif di PT Asuransi Jasindo.

“Iman Apriyanto di panggil dalam kemampuan menjadi saksi untuk terduga BTJ (Budi Tjahjono),” tutur Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat di konfirmasi, Kamis (1/11).

Iman sendiri telah datang di Gedung KPK sekitar pukul 10.00 WIB. Dengan mengenakan baju putih dibalut jaket hitam, Iman pilih langsung masuk ke lobi markas antirasuah. Iman naik ke ruangan kontrol sekalian menunduk.

Tidak hanya Iman, penyidik KPK ikut menyebut saksi yang lain, yaitu mantan Direktur Penting Jasindo Solihah, mantan Kepala Cabang Jakarta Gatot Subroto Jasindo Budi Susilo, serta Kepala Sub Divisi Akuntansi Umum pada Divisi Akuntansi dan Biaya Jasindo Tri Yulpriyanto.

“Mereka ikut akan dicheck menjadi saksi untuk terduga BTJ,” kata Febri.

Dalam masalah ini KPK mengambil keputusan mantan Direktur Penting PT Asuransi Layanan Indonesia (Jasindo) Budi Tjahjono (BTJ) menjadi terduga dalam masalah pendapat korupsi pembayaran pekerjaan fiktif agen layanan persero dalam asuransi minyak dan gas pada BP Migas, Kontraktor Kontrak Kerja Sama Migas (KKKS) tahun 2010-2012 dan 2012-2014.

Karena tindakan tersebut negara disangka dirugikan sekitar Rp 15 miliar. Budi sebagai Direksi Jasindo memerintah dan menunjuk perseorangan jadi agen berkaitan dua proses penyediaan tahun 2010-2012 dan 2012-2014.

Pada tahun 2009, BP Migas mengadakan lelang terbuka penyediaan layanan asuransi untuk tutup asset dan project di KKKS. Panitia penyediaan asuransi minyak dan gas BP Migas menginformasikan PT Jasindo ditunjuk menjadi pemimpin konsorsium.

Setelah itu, dalam penyediaan ke-2 ikut ditunjuk satu orang agen. Pada 2012 dikerjakan proses lelang layanan asuransi asset dan project BP Migas-KKKS tahun 2012-2014. Jasindo ditunjuk menjadi pemimpin konsorsium yang anggotanya Asuransi Jasindo, Tugu Pratama Indonesia, Astra Buana, Wahana Tata, Central Asia, dan Adira Dinamika.

Dua orang agen yang ditunjuk berkaitan proses penyediaan itu dikasihkan komisi karena dipandang berjasa dalam pemenangan lelang di BP Migas. Disangka komisi yang di terima ke-2 agen itu lalu ikut mengalir ke beberapa petinggi PT Jasindo.

To Top