News

KPK Didesak Menyelidiki Kasus Dugaan Korupsi di KBN

KPK Didesak Menyelidiki Kasus Dugaan Korupsi di KBN

liputan7up – Front Penduduk Anti Korupsi Indonesia (F-MaKI) kembali mengadakan unjuk perasaan di Komisi Pemberantasaan Korupsi (KPK), Selasa 9 April 2019.

Dengan membawa atribut bendera, dan keranda mayat yang diklaim ?menjadi lambang kematian KPK, beberapa pendemo menuntut agar instansi antirasuah itu menginvestigasi masalah korupsi besar yang diduga menyertakan Direktur Penting PT Lokasi Berikat Nusantara, Muhammad Sattar Taba.

“Sekali lagi kami memperingatkan sekaligus juga menyarankan pada semua pelaku petinggi pemerintah, petinggi KPK serta aparat penegak hukum yang diduga jadi backing serta membuat perlindungan saudara Muhammad Sattar Taba dalam masalah korupsi itu untuk memperhitungkan tidak lanjutkan pekerjaan sebab akan bertemu dengan penduduk Indonesia tersebut,” kata Koordinator Tindakan, Syaefudin waktu berorasi.

Awal mulanya, F-MAKI pada Jumat, 22 Maret 2019, bersamaan dengan tangkap tangan yang dikerjakan KPK pada Direktur Produksi serta Tehnologi PT Krakatau Steel Wisnu Kuncoro, memberikan laporan dengan sah masalah dugaan suap serta gratifikasi yang dikerjakan oleh Sattar itu.

Koordinator F-MAKI, Syaefudin menyebutkan, laporan itu telah di dukung dengan bukti yang jelas, tepat, serta komplet.

Syaefudin menjelaskan, berdasar pada data yang dipunyai jika Sattar Saba serta Andri Indra Hamzah pelaksana divisi Legal KBN memakai uang perusahaan sebesar Rp 48 Miliar rupiah.

“Kami duga uang itu dipakai untuk menyogok beberapa hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Utara serta Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, sebesar 13 Miliar. Serta bekasnya dipakai untuk membayar layanan lawyer serta jatah Direktur Penting KBN,” katanya saat itu.

F-MAKI mencurigai ada keganjilan atas amar putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara Nomer : 70/Pdt.G/2018/PN.JktUtr, tertanggal 9 Agustus 2018 serta amar putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Nomer : 754/PDT/2018/PT.DKI, tanggal 10 Januari 2019.

Menurut dia putusan itu begitu tidak netral, jauh dari perasaan keadilan.

“Kami menduga terdapatnya faktor kolusi serta suap dalam penentuan putusan disebut,” katanya.

Selain itu, masalah lain yang didorong F-MAKI untuk diusut selesai oleh KPK, yakni dugaan penggelapan dana sejumlah Rp 7,7 Miliar yang diduga dikerjakan Sattar Saba di PT Lokasi Citra Nusantara yang disebut anak perusahaan KBN.?

To Top