News

Korban Lion Air Indariyani Lega Jenazah Anak Dan Cucunya Ditemukan

Korban Lion Air Indariyani Lega Jenazah Anak Dan Cucunya Ditemukan

Jakarta, Liputan7up.com – Penantian Indariyani menanti berita identifikasi keluarganya yang jadi korban kecelakaan Lion Air pada akhirnya selesai. Dengan perasaan lega, ia tinggalkan Rumah Sakit Polri Kramat Jati, pusat dari pekerjaan identifikasi semua jenazah.

“Kami ingin pulang, telah bertemu semua. Duka masih ada tetapi hati dikit lega,” kata Idariyani pada wartawan Rabu malam tempo hari.

Indariyani adalah ibu dari Resti Amelia (27), menantu dari Daniel Suharja Wijaya (30) dan nenek dari Radhika Widjaya (4) dan Rafezha Widjaya (1,9 bulan). Mereka ikut jadi penumpang pesawat Lion Air PK-LQP yang alami kecelakaan di perairan Tanjung Karawang.

Team Disaster Victim Identification (DVI) berhasil mengindetifikasi satu keluarga tersebut. Jenazah Resti Amelia terdentifikasi Senin (5/11). Disusul, Daniel Suharja Wijaya, Selasa (6/11). Paling akhir cucunya, Radhika Widjaya dan Rafezha Widjaya, Rabu (7/11).

Indariyani dikit lega dibanding beberapa waktu yang lalu. Awal mulanya, kekhawatiran selalu menghantui. Ia tidak sempat melupakan setiap saat hasil rekonsiliasi diumumkan oleh Team DVI.

“Tempo hari saya perasaan sakitnya, dimana cucuku, anakku, waktu tidak dipanggil-panggil. Saya sempat katakan keluarlah dari basic laut, keluarlah, kita pulang ke kampung (Bangka), pulang ke kebon lah,” kata ia.

Gagasannya, jenazah dua cucunya diterbangkan ke Bangka. Kedua-duanya akan disemayamkan di satu ruang ibunya. Pas, di samping kebon kepunyaannya. Jadi sehari-hari dapat ke pemakaman mendoakan mereka. Agar terasa anak dan cucu masih hidup di hati. “Saya suruh mencari tempat yang luas jadi dijejer ketiganya,” tutur ia.

Tidak hanya Indariyani, Team DVI dan pihak Manajemen Lion Air ikut menyerahkan tujuh jenazah yang lain ke keluarga. Mengenai nama namanya adalah Eling Sutikno (59), Sahabudin (40), AKBP Sekar Maulana (45), dr Rio Nanda Pratama (26). Waktu itu, situasi yang semula sunyi beralih haru.

Banyak dari keluarga korban yang menangis sambil mencium peti jenazah. Tidak dikit ikut yang masih tegar dengan memanjatkan doa di muka peti jenazah.

To Top