News

Keluarga Jokowi Disebut Dalam Pemeriksaan Kasus Korupsi Bakamla

Keluarga Jokowi Disebut Dalam Pemeriksaan Kasus Korupsi Bakamla

Jakarta, Liputan7up.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kehilangan jejak politikus PDIP sekaligus juga staf Kepala Bakamla, Ali Fahmi alias Ali Habsyi. Hal itu membuat keluarga Jokowi belumlah bisa diusut lembaga anti korupsi tersebut, berkaitan masalah suap pengurusan biaya proyek Bakamla.

Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, menjelaskan pihaknya sudah berusaha mencari Ali Habsyi. Akan tetapi masih tetap nihil hasilnya sekarang ini.

“Beberapa kali sudah saksi Ali Fahmi kami panggil akan tetapi tidak sempat hadir, kami kunjungi ke tempat tinggalnya ikut tidak diketemukan. Jadi memang belumlah ada panduan lainnya berkaitan dengan siapa, ada ataukah tidak ada orang yang disebut. ” kata Febri waktu di konfirmasi awak media di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis, 18 Oktober 2018.

Info Ali Habsy dipandang begitu penting. Pasalnya di muka persidangan, terdakwa bekas anggota Komisi I DPR, Fayakhun Andriadi, mengakui sempat diperkenalkan pada keluarga Presiden Jokowi oleh Ali Habsyi pada tahun 2016, untuk mengatur anggaran proyek Bakamla.

Febri menjelaskan, pada tahap penyelidikan, Fayakhun sempat mengemukakan perihal itu. Perbedaannya, waktu penyelidikan, Fayakhun tidak menyebutkan nama jelas serta untuk kebutuhan apakah dia diperkenalkan pada keluarga Jokowi.

“Saya cek ke tim (Jaksa) yang mengatasi, sebetulnya itu telah muncul semenjak proses penyelidikan saat Fayakhun diperiksa saat itu. Akan tetapi yang berkaitan tidak menyebutkan nama orang yang disebutkan mengenalkan itu, sebab dengan fakta lupa serta pihak lainnya yang dijelaskan oleh Fayakhun juga itu masih juga dalam proses penelusuran KPK,” kata Febri.

Awal mulanya, tentang dugaan terdapatnya keluarga Jokowi diutarakan Fayakhun waktu melakukan sidang pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu, 17 Oktober 2018.

“Ia katakan, kita memperoleh suport dari kekuasaan. Lantas diperkenalkan tiga orang dari keluarga Solo. Yang satu telah cukup tua, diperkenalkan menjadi omnya Pak Jokowi, lalu yang ke-2 adiknya Pak Jokowi, yang satu kembali iparnya Pak Jokowi,” kata Fayakhun.

Menurut Fayakhun, pada 2016, Ali Habsyi mengajaknya berjumpa di Hotel Grand Mahakam, Jakarta. Habsyi meminta kedatangan Fayakhun, sebab pertemuan itu dipandang cukup terpenting.

Dalam pertemuan, Habsyi meminta Fayakhun memberi dukungan penyediaan barang di Bakamla. Fayakhun sebagai anggota DPR juga disuruh membantu biaya penyediaan Bakamla.

Waktu itu, menurut Fayakhun, Habsyi mengaku project penyediaan di Bakamla di dukung oleh pihak penguasa atau pemerintah.

“Ia katakan, ‘Kamu janganlah ragu-ragu, ini telah jadi perhatian kita semua’,” tutur Fayakhun.

Dalam masalah ini, Fayakhun Andriadi didakwa terima suap US$911.480 dari Direktur Utama PT Merial Esa Fahmi Darmawansyah, berkaitan pengurusan biaya proyek di Bakamla.

To Top