News

Kekecewaan Ketua Umum Partai yang Tak jadi Cawapres Jokowi

Jakarta, Liputan7up.com – Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani tak menafikan ada kekecewaan dari beberapa pihak karena Joko Widodo memilih Maruf Amin sebagai calon wakil presiden dalam Pilpres 2019.

Arsul menyebut kekecewaan berpotensi muncul pula di tubuh partai yang kerap disebut berpeluang menemani Jokowi di Pilpres 2019.

“Soal kekecewaan dan segala macam saya rasa tidak hanya teman-teman yang di luar, partai-partai pun barangkali yang ketua umumnya tidak jadi cawapres padahal ingin jadi cawapres tentu ada (kekecewaan),” kata Arsul usai menghadiri pertemuan yang digelar di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (12/8).

Namun, Menurut Arsul, pilihan cawapres tidak lebih penting dibanding fokus program yang akan mereka usung. Dengan demikian, kekecewaan itu bisa dimusyawarahkan dan diarahkan kembali ke pembahasan program sesuai kebutuhan masyarakat.
“Yaitu dengan silaturahmi dan komunikasi yang baik dan terus-menerus,” kata Arsul soal cara yang akan mereka tempuh untuk pihak yang masih merasa kecewa.

Sejumlah nama terus beredar dalam bursa kandidat cawapres Jokowi beberapa bulan terakhir. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto adalah contoh ketum partai yang akhirnya gagal dipinang Jokowi.

Sementara figur di luar partai yang dikejutkan oleh keputusan Jokowi adalah Mahfud MD. Santer dikabarkan bakal menjadi cawapres pilihan, Jokowi justru mengumumkan Maruf Amin sebagai pasangannya.

Nada kecewa sempat berseliweran semenjak Jokowi mendeklarasikan Maruf sebagai cawapres untuk Pilpres 2019. Salah satu pihak yang merasa demikian adalah basis pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Pasalnya, saat Ahok menjadi Gubernur dan terjerat kasus penodaan agama, Ma’ruf yang juga Ketua Umum MUI menjadi salah satu saksi yang memberatkan Ahok. Fatwa MUI pula yang melabeli ucapan Ahok masuk ke dalam kategori penistaan agama.

“Sebagian besar kecewa, ada juga yang ingin golput dan sebagainya, bahkan ada yang bilang ingin beralih dukungan juga,” kata Rudi saat dihubungi Liputan7up.com, Jumat (10/8).

To Top