Tekno

Ini Cara Efektif Agar Anak Tak Terpengaruh Konten Negatif Media Sosial

Kemajuan teknologi memudahkan siapapun mendapatkan informasi. Tapi, yang perlu dikhawatirkan adalah, bagaimana arus informasi ini bisa disaring dengan aman untuk anak. Terutama, apa yang beredar dengan bebas di media sosial.

Menurut psikolog Anak Anita Chandra, M.Psi, adanya teknologi membuat ekspos terhadap suatu hal menjadi lebih besar. Hal ini tak jarang jadi menginspirasi anak untuk melakukan hal sama.

“Jadi ini lebih ke arah pemahaman mereka. Kalau mereka tidak terbiasa, komunikasi kurang terbangun di keluarga, mereka tidak tahu mana yang bahaya,” kata Anita kepada VIVA.co.id.

Di sisi lain, lanjut Anita, anak masih kurang pengalaman sehingga terkesan anak tidak bijak. Hal ini karena mereka tidak biasa berinteraksi dan komunikasi dengan orang dewasa sehingga mereka tidak punya figur untuk bertukar pengalaman.

Selain itu, kemampuan pemecahan masalah mereka dan pemahaman sebab akibat yang masih minim mendorong mereka untuk mencoba. Ditambah lagi dengan kecenderungan media sosial di mana jika banyak mendapatkan ‘view‘ atau ‘like‘ justru memicu anggapan bahwa yang mereka lakukan keren.

Peran orangtua sangat dibutuhkan untuk membendung hal ini. Caranya adalah dengan membangun komunikasi yang baik. Berbagi dan berdiskusi dengan anak mengenai risikonya. Dan, jangan pernah lepas pengawasan pada anak, apapun yang mereka gunakan di dunia maya.

“Kita sebagai orangtua jangan heboh, justru reaksi heboh itu yang mereka cari, dari kehebohan anak akan berani,” kata Anita.

Ketika ingin mengecek apakah ada hal negatif dari media sosial yang sudah anak lakukan, Anita menyarankan, sebaiknya jangan berikan pertanyaan menuduh atau memojokkan. Lebih baik konfirmasi bahwa di luaran ada permainan seperti ini, apakah dia sudah mengetahuinya atau pernah melakukannya.

To Top