News

Impor Kurma hingga Pakaian Jadi Mulai Meningkat Menjelang Ramadan

Impor Kurma hingga Pakaian Jadi Mulai Meningkat Menjelang Ramadan

liputan7upcash Mendekati bulan suci Ramadan yang jatuh pada tanggal 5 Mei 2019, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan jika import beberapa barang mengkonsumsi mulai bertambah pada Maret 2019. Beberapa barang mengkonsumsi yang di-import seperti buah-buahan, kurma, anggur, jeruk, sampai baju jadi.

Kepala BPS, Suhariyanto, menjelaskan jika import barang mengkonsumsi pada Maret 2019 terdaftar bertambah 13,49 % dengan bulanan, tambah tinggi dari import bahan baku atau penolong yang naik 12,34 % serta barang modal yang naik 0,47 %.

“Import mengkonsumsi yang naik barangnya salah satunya anggur fresh dari Australia, lalu ada import jeruk Mandarin baik fresh serta dry, satu lagi sebab mendekati Ramadan ada import kurma dari Tunisia,” kata Suhariyanto di kantornya, Senin, 15 April 2019.

Berdasar pada catatannya, import buah-buahan itu pada bulan itu terdaftar sekitar 54,8 juta kg dengan nilai US$116,2 juta. Selain itu, pada Februari 2019, import buah terdaftar sekitar 42,13 juta kg dengan nilai US$77,18 juta. Mengenai import untuk kurma terdaftar seberat 9,4 juta kg dengan nilai US$19,45 juta pada bulan itu.

Selain itu, barang mengkonsumsi import lainnya yang bertambah mendekati puasa ialah susu. Pada Maret 2019, import susu terdaftar sekitar 23,2 juta kg dengan nilai US$52,62 juta. Angka itu naik dibanding import susu pada Februari 2019 yang terdaftar sekitar 17,84 juta kg dengan nilai US$41,55 juta.

Lalu, disusul import mentega pada Maret 2019 yang terdaftar sekitar 2,2 juta kg dengan nilai US$13,16 juta, naik daripada import pada Februari 1,19 juta kg dengan nilai US$7,18 juta. Selain itu, import terigu pun melompat dari yang terdaftar 4,32 juta kg dengan nilai US$1,44 juta pada Februari 2019 jadi 5,85 juta kg dengan nilai US$2,01 juta pada Maret.

Demikian dengan komoditas gula, pada Februari 2019 terdaftar impornya 384,3 juta kg dengan nilai US$128,8 juta, jadi 541,65 juta kg dengan nilai US$191,46 juta pada Maret 2019. Import daging terdaftar sekitar 20,34 juta kg dengan nilai US$59,71 juta, naik dari import pada Februari 2019 yang sampai 14,33 juta kg dengan nilai US$40,8 juta.

Selain itu, untuk komoditas minyak goreng, import pun terdaftar bertambah dari yang sekitar 5,69 juta kg dengan nilai US$4,90 juta pada Februari 2019, jadi 6,43 juta kg dengan nilai US$5,49 juta pada Maret.

Lalu, baju jadi pun alami kenaikan nilai import dari sekitar 3,15 juta kg dengan nilai US$30,19 juta pada Februari 2019, jadi 1,89 juta kg dengan nilai US$30,38 juta pada Maret 2019. Begitupun untuk import minyak wangi, dari yang terdaftar sekitar 235 ribu kg dengan nilai US$8,92 juta, jadi 284 ribu kg dengan nilai US$10 juta.

To Top