News

Fahri Hamzah Membandingkan Era Jokowi dengan SBY

Fahri Hamzah Membandingkan Era Jokowi dengan SBY

Jakarta, Liputan7up.com – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengakui sempat dengarkan aduan seorang masalah ketidaksamaan pemerintahan Joko Widodo serta Susilo Bambang Yudhoyono. Kata Fahri, orang yang merintih itu ialah seseorang petinggi. Tetapi, ia malas memaparkan identitasnya sebab dipandang dapat membuat beberapa orang kaget.

Fahri menuturkan figur orang itu menyebutkan jika pada masa SBY, Presiden RI ke-6 itu baru berfikir untuk pimpin kembali pada tahun ke empat kepemimpinannya. Sesaat, Jokowi dipandang telah pikirkan untuk pimpin kembali waktu baru di tahun keduanya menyuruh.

“Pak SBY tahun ke empat baru berfikir untuk kepilih kembali. Rezim ini tahun kedua telah berfikir untuk kepilih kembali,” kata Fahri di Restoran Al Jazzeerah Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Minggu 3 Maret 2019.

Jadi, Fahri memandang semua program yang dikerjakan pemerintah saat ini hanya mempunyai tujuan supaya Jokowi kembali jadi presiden serta tidak pikirkan rakyat.

“Nah, itu penyebabnya kabar buruk tidak ada. Berita bagus selalu diproduksi, walau sebenarnya bohong. Ia katakan ingin kasih kartu yang orang lahir bisa uang. Itu orang NTB, dapil saya ditipu rumahnya tidak dibangun-bangun sampai saat ini 200 ribu rumah rusak. Disebut ingin diberikan uang 50 juta untuk yang rusak berat, 25 juta rusak tengah, rusak mudah 10 juta. Sampai saat ini tidak ada,” kata Fahri.

Pemerintah saat ini, lanjut Fahri, pun dipandang cuma jadi buzzer kabar baik. Mereka dipandang tidak sempat mengatur apa pun yang berkembang di penduduk saat ini.

“Yang lain-lain banyak. Subsidi dicabut, listrik, BBM naik larut malam, perampasan hak-hak rakyat. BPJS yang bangkrut. Itu semua tidak diurusin, itu kabar buruk yang tidak sempat diangkat. Penegakan hukum juga. Penjara kita kaya Nazi tidak ada yang diurus. Semua kabar baik. Pemerintah jadi buzzer kabar baik, tetapi permasalahan tidak diurusi,” tutur ia.

To Top