News

Daerah Magelang Sedang Mendapat Edukasi Penggunaan Kartu Tani

Daerah Magelang Sedang Mendapat Edukasi Penggunaan Kartu Tani

liputan7up – Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang intens memberi edukasi pada penyuluh pertanian serta grup tani (poktan) berkaitan implementasi pemakaian Kartu Tani. Kartu Tani ini ke depan akan dipakai dalam pembelian pupuk bersubsidi di Kota Magelang.

Edukasi dikerjakan oleh Grup Jabatan Fungsional (KJF) Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian serta Pangan (Disperpa) ditempat.

“Kapasitas penyuluh begitu kami dihandalkan dalam pengaturan keperluan pupuk bersubsidi sampai implementasi penebusan pupuk melalui Kartu Tani di Kota Magelang,” jelas Kepala Disperpa Kota Magelang Eri Widyo Saptoko, Senin (1/4).

Eri menuturkan, sejumlah besar petani di Kota Magelang telah manfaatkan Kartu Tani untuk beli pupuk bersubsidi. Namun, sekarang ini, serapannya masih tetap rendah sebab faktor-faktor. Salah satunya masih tetap diijinkannya proses penebusan pupuk bersubsidi oleh petani dengan manual serta masih tetap terbukanya peluang untuk pembelian pupuk bersubsidi di Kios Pupuk Komplet (KPL) lain

Unsur lainnya ialah masalah pengairan atau irigasi, sebab sampai sekarang ini aliran irigasi Kali Bening yang dihandalkan masih juga dalam step rehabilitasi serta baru diprediksikan usai bulan Agustus 2019.

“Pemupukan itu khan mesti ada pengairan, hingga saat ada terbatasnya air irigasi, petani automatis tidak dapat lakukan pemupukan,” katanya.

Eri menjelaskan, Kartu Tani adalah program nasional dari Kementerian Pertanian yang telah berjalan di Kota Magelang semenjak 2018 lalu. Lebih dari 15 Propinsi di Indonesia menyebar di pulau Jawa Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali serta Nusa Tenggara melakukan uji-coba pemakaian Kartu Tani.

Admin Kartu Tani Kota Magelang, Among Wibowo memberikan, saran Gagasan Definitif Keperluan Grup (RDKK) pupuk bersubsidi Kota Magelang mulai tahun 2019 cuma urea serta NPK Phonska. Sedang pupuk SP-36, ZA serta pupuk organik tidak diusulkan petani dalam RDKK sebab resapan pada tahun-tahun awal mulanya hampir 0%.

Berdasar pada data Skema Info Manajemen Pangan Indonesia (SIMPI), ucap Among, Kota Magelang pada tahun 2019 memperoleh alokasi pupuk Urea 73.325 kg serta pupuk NPK Phonska 72.710 kg. Pihaknya mengharap petani di Kota Magelang bisa manfaatkan alokasi pupuk bersubsidi yang telah disiapkan Pemerintah melalui proses pengaturan RDKK serta unggah data RDKK ke SIMPI.

“Semua transaksi penebusan pupuk dapat didapati nama petani, jenis pupuk serta jumlahnya pupuk yang dibelinya saat itu pula by sistem (melalui SIMPI),” tegasnya.

Direktur Jenderal Prasarana serta Fasilitas Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy menjelaskan, dengan kartu tani petani kecil yang sampai kini kesukaran memperoleh supply pupuk bisa ikuti program pupuk bersubsidi.

“Dengan kartu tani, pemerintah dapat tahu dengan pas data petani yang memerlukan pupuk serta jumlahnya pupuk yang diperlukan. Oleh karenanya, distribusi pupuk subsidi semakin lebih pas tujuan serta efektif,” tutur Sarwo Edhy.

Setelah itu, data yang diperlukan pemerintah itu didapatkan dari RDKK yang dibikin oleh Grup Tani, hingga pemerintah bisa mengukur dengan pas jumlahnya petani serta jumlahnya pupuk yang diperlukan.

“Perbaikan sistem serta validasi e-RDKK selalu dikerjakan untuk penyaluran pupuk bersubsidi. Dengan demikian nanti pupuk bersubsidi dapat lebih pas tujuan sekaligus juga sinkron dengan database yang akan dipakai menjadi kartu tani,” jelasnya.

To Top