News

Bangkok Kembali Diteror Bom

Bangkok Kembali Diteror Bom

Bangkok Kembali Diteror Bom, liputan7up – Setidaknya terdapat empat korban terluka akibat ledakan enam buah bom di Bangkok pada hari Jumat, 2 Agustus 2019. Kejadian tersebut bertepatan dengan pertemuan antar negara ASEAN dan dihadiri oleh menteri luar negeri dari Amerika Serikat, Cina dan Rusia demi membahas keamanan negara. Alat peledak ditemukan atau meledak di beberapa lokasi, termasuk di dua stasiun sistem kereta Skytrain.

Bangkok Kembali Diteror Bom

Bangkok Kembali Diteror Bom

Ledakan pertama terdengar sesaat sebelum pukul 9 pagi waktu setempat di tengah ibukota Thailand. Tiga dari korban yang terluka merupakan wanita yang sedang membersihkan jalan, sedangkan satu korban lainnya terluka pada saat bom meledak di salah satu gedung tertinggi di Bangkok, yaitu King Power Mahanakhon yang berlantai 77.

Pusat Medis Erawan mengatakan bahwa keempat korban tidak mengalami luka yang serius. Terdapat total enam bom yang meledak serta satu bom yang berhasil dijinakkan, kata Kolonel Kamtorn Uicharoen dari Kepolisian Bangkok.

Juru bicara pemerintah Narumon Pinyosinwat mengatakan bahwa Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha telah memberikan perintah investigasi. “Situasi saat ini sedang kami selidiki dan keamanan kota telah kami perketat. Kami menghimbau kepada warga untuk tidak panik.” kata Narumon.

“Saya mengutuk siapa saja yang bertanggung jawab atas kejadian yang merusak kedamaian serta citra negara ini.” tambahnya.

Ledakan terjadi kurang dari dua minggu setelah dewan militernya berubah menjadi pemerintahan sipil. Wakil Perdana Menteri, Prawit Wongsuwan mengatakan telah menahan dua tersangka yang diduga memiliki hubungan atas peledakan bom tersebut.

Menteri luar negeri dari Amerika Serikat, Cina serta Rusia bersama rekan dari negara ASEAN berkumpul untuk membahas keamanan di kota. Ledakan yang terjadi tidak mengganggu jalannya pertemuan yang memang telah dijaga ketat tersebut.

Sebelumnya pada hari Kamis, polisi telah menemukan dua bom palsu di sekitar markas kepolisian, tidak jauh dari lokasi pertemuan.

Dalam insiden yang merugikan ini, biasanya yang disalahkan adalah gerakan anti pemerintahan, akan tetapi muncul juga spekulasi mengenai insiden tersebut yang disebabkan oleh perebutan kekuasaan di antara politisi yang mempengaruhi pasukan keamanan Thailand.

kembali ke halaman depan.

To Top