Bisnis

Bamsoet Terus Mendorong Eksistensi Batik di Dalam dan Luar Negeri

Bamsoet Terus Mendorong Eksistensi Batik di Dalam dan Luar Negeri

Jakarta, Liputan7up.com – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mendukung mengembangnya Batik Kebumen yang ciri khas dengan kesahajaan memiliki nuansa warna gelap serta muda.

Kekhasan itu tidak lepas dari budaya penduduk serta keadaan geografis Kabupaten Kebumen yang ada di lereng bukit yang dekat dengan pantai.

“Gabungan lereng bukit serta pantai ini lah yang membuat Batik Kebumen begitu unik. Motifnya tidak terlepas dari unsur alam, seperti flora, fauna, bunga, serta dedaunan. Dengan pewarnaan yang muda seperti batik ciri khas daerah pesisir, seperti di Indramayu, Cirebon, Pekalongan, Tuban, Sidoarjo, sampai Madura,” tutur Bamsoet waktu berkunjung ke sentral batik Sekar Jagat di Kecamatan Karangsambung, Kebumen, Jawa Tengah, Selasa (26/02).

Legislator Dapil VII Jawa Tengah yang mencakup Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, serta Kebumen ini menjelaskan jika sentral kerajinan batik seperti Sekar Jagat, selain mengawasi kelestarian batik pun miliki multiplier effect pada kesejahteraan penduduk seputar.

Menjadi contoh, Sekar Jagat dapat mempekerjakan seputar 20 pengrajin di workshop serta 50 pengrajin binaan di seputar lokasi workshop.

“Sebab batik ialah kekayaan nasional bangsa Indonesia, jadi kita mesti beli serta menggunakannya. Janganlah justru beli serta menggunakan batik printing import asal China yang banyak di jual di market, sebab akan membuat usaha pengrajin gulung tikar,” tutur Bamsoet.

Kepala Tubuh Bela Negara FKPPI ini memberikan, pada 2 Oktober 2009, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organisation (UNESCO) sudah mengambil keputusan batik menjadi Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan serta Nonbendawi sebab kaya dengan lambang serta arti filosofis kehidupan rakyat Indonesia.

Penilaian UNESCO lebih pada proses membuatnya, mulai dari pembuatan malam (lilin), pewarnaan, sampai pelepasan lilin dari kain.

“Batik ciri khas Indonesia berlainan dengan batik printing asal China yang langsung diciptakan mesin, tiada proses filosofis dalam proses penyelesaiannya. Bila dunia melalui UNESCO saja telah mengaku batik Indonesia, waktu kita justru beli serta menggunakan batik printing asal China? Tragis sekali,” ungkap Bamsoet.

Untuk menggiatkan usaha batik, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini mengarahkan supaya beberapa pengrajin batik terhubung sarana Credit Usaha Rakyat (KUR) yang disiapkan pemerintah, dengan bunga yang begitu kecil, seputar 7 %.

Semenjak di luncurkan pada 2015, terdaftar s/d tahun 2018 telah ada 13,8 juta aktor usaha mikro, kecil, serta menengah (UMKM) yang nikmati KUR dengan keseluruhan credit sampai Rp333 triliun.

“Tidak cuma dari pendanaan, pemerintah bersama dengan DPR RI pun menggenjot pemasaran supaya batik dapat memperluas pasar export. Tahun 2017, export batik serta produk batik sampai USD58,46 juta atau seputar Rp818,44 miliar, dengan negara arah penting ke Jepang, Eropa, serta Amerika,” tutur Bamsoet.

Selanjutnya, Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini mengemukakan jika kekuatan export pasar batik masih tetap luas sekali.

Beberapa promo selalu dikerjakan oleh pemerintah bersama dengan DPR RI, mulai dari ikuti moment pariwisata serta industri kerajinan internasional, s/d pemberian souvenir kain batik untuk beberapa tamu negara.

Semua hal tersebut dikerjakan untuk lebih mengenalkan batik ke dunia internasional.

“Meskipun kekuatan export tinggi sekali, akan tetapi pasar domestik pun tidak bisa dilupakan. Sebelum dunia internasional bangga menggunakan batik, bangsa Indonesia terlebih dulu mesti tunjukkan kebanggaannya pada batik. Triknya, dengan beli serta menggunakannya di tiap-tiap peluang,” pungkas Bamsoet.

To Top