News

Asrama Mahasiswa Papua Di Bandung Ditembaki Orang Tak Dikenal

Asrama Mahasiswa Papua Di Bandung Ditembaki Orang Tak Dikenal

Jakarta, Liputan7up.com – Asrama perhimpunan mahasiswa Papua di Kota Bandung terserang orang tidak diketahui. Beberapa pelaku tersebut ambil uang tiada mendapatkan perlawanan karena meneror sekalian menodongkan senjata api.

Berdasar pada salah seorang saksi mata bernama Bovit Arnezta, peristiwa itu berlangsung di lokasi Cilaki, Kota Bandung, Minggu (14/10/2018) dini hari.

Waktu itu, di sekitar tempat peristiwa 18 orang mahasiswa Papua sedang menyiapkan acara bazar yang menurut agenda digelar dan penggalangan dana untuk makrab Paguyuban Imayawa.

Seputar jam tiga subuh, sembilan orang salah satunya akan pergi ke pasar untuk beli peralatan bazar, sayur, dan lain-lain. Akan tetapi, saat mereka ke luar asrama untuk naik Gocar dan Gojek, ada sepeda motor RX-King yang dikendarai satu orang, ngebut mengarah mengarah mahasiswa.

Mereka automatis menyapa pengendara yang ngebut itu. Pengendara itu maju, memarkir motornya sekitar 100 mtr. dari asrama. Pengendara itu berjalan kembali pada arah asrama sekalian keluarkan pistol lalu menembakkan pistol sekitar 2x mengarah beberapa kumpulan mahasiswa di tepi jalan.

Mahasiswa-mahasiswa Papua yang berada di teras asrama bubar ke asrama karena cemas. Pengendara itu menembakkan pistol kembali ke semua arah. Tersisa empat mahasiswa Papua, tiga lelaki, satu wanita di teras asrama.

“Mereka ditodong pistol oleh pengendara motor. Di belakang asrama, salah satunya mahasiswa Papua mengontak polisi. Selang beberapa saat, tiga orang rekan pengendara itu hadir masuk halaman asrama. Mereka menodong mahasiswa dengan botol minuman keras dan pisau. Satu orang kembali masuk asrama,” kata Bovit saat dihubungi.

Dua orang diantara mereka merusak beberapa barang seperti kursi, gelas, ember, yang berada di halaman asrama. Salah satunya motor kawan Papua yang terparkir juga mereka banting, lalu kunci yang bergantung di motor itu mereka bawa serta.

Mereka ikut ambil dua buah tas dan dua buah hp mahasiswa Papua yang ketinggalan di halaman saat cemas dengar nada tembakan.

“Di tas itu ada uang 5.800.000 rupiah,” terangnya.

Lantas hadir kembali dua orang tidak diketahui, semasing lelaki dan wanita ke asrama. Dua orang itu melerai dan menghambat penodongan. Lantas beberapa orang tidak diketahui itu pergi ke luar asrama, termasuk juga pengendara motor yang bawa serta pistol.

“Mereka berjalan mengarah Taman Cibeunying. Beberapa kawan-kawan Papua ke luar asrama untuk mengecheck kondisi. Mereka lihat beberapa orang tidak diketahui barusan sedang minum dan nongkrong di Taman Cibeunying,” katanya.

30 menit lalu, kata Bovit, beberapa orang itu pergi dari taman, mengendarai satu RX-King, satu mobil warna putih dan satu mobil semacam pick up. Mobil putih dan motor itu maju, terkecuali satu mobil pick up yang terlihat berhenti.

“Pick up itu didorong sekitar tujuh orang (beberapa adalah pedagang sekitar yang menolong dorong). Waktu pick up itu dapat nyala dan maju, beberapa orang itu naik terkecuali satu orang yang ketinggalan,” paparnya.

Satu orang tersebut lalu ditangkap dan digiring ke asrama oleh mahasiswa-mahasiswa Papua. 5 menit sesudah orang itu berada di asrama, baru empat orang polisi hadir menggunakan Avanza warna putih.

Seputar jam 5 pagi, mahasiswa Papua dan orang tidak diketahui itu dibawa ke kantor Polsek Bandung Wetan. Polisi lakukan kontrol. Orang yang tidak diketahui itu didapati membawa satu knuckle (besi pemukul yang dapat dipasang di antara jari).

Sesudah polisi menjanjikan akan menindaklanjuti peristiwa ini dan tangkap pelaku penembakan, pada akhirnya mahasiswa Papua kembali pada asrama di Cilaki.

To Top